Kenalkan Potensi Wisata Kotabaru, Pemkot Yogyakarta Gelar Malioboro Coffee Might
YOGYAKARTA, iNews.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta akan menggelar Malioboro Coffee Night, untuk mengenalkan wisata baru di kawasan Kotabaru. Ini merupakan ajang keempat yang dilaksanakan tahun ini berkolaborasi dengan program Wisata Belanja dan Kuliner.
“Meskipun nama kegiatannya adalah Malioboro Coffee Night, tetapi pada tahun ini akan diselenggarakan di sepanjang pedestrian Jalan Jenderal Sudirman di kawasan Kotabaru,” kata Kepala Bidang Daya Tarik Wisata Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta Yurnelis Piliang di Yogyakarta, Kamis (6/10/2022).
Menurut dia, festival kopi akan digelar pada 8-9 Oktober. Event ini sangat strategis untuk memperkenalkan kawasan wisata Kotabaru yang memiliki banyak potensi wisata.
Kawasan Kotabaru adalah salah satu kawasan cagar budaya di Kota Yogyakarta. Kawasan tersebut memiliki banyak bangunan bergaya Indische dan wisata belanja dan kuliner dengan beragam toko, kafe atau restoran.
“Jalur pedestrian di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman juga sudah tertata dengan indah dan nyaman,” katanya.
Sebelumnya, program Wisata Belanja dan Kuliner Yogyakarta digelar secara bergantian di destinasi wisata. Pada tahun lalu digelar di Taman Sari dan XT-Square.
“Dan pada tahun ini, berkolaborasi dengan event Malioboro Coffee Night,” katanya.
Perwakilan Komunitas Kopi Nusantara Andri selaku penyelenggara Malioboro Coffee Night #4 mengaku sempat khawatir dengan pilihan lokasi penyelenggaraan acara di sepanjang pedestrian Jalan Jenderal Sudirman dari simpang Gramedia hingga jembatan Gondolayu.
“Jika mengacu pada event-event sebelumnya, pengunjung akan sangat banyak dan kami kami khawatir pedestrian serta taman yang sudah tertata ini akan rusak,” katanya.
Untuk mengantisipasi masalah ini, pembagian kopi sebagai event utama akan digelar lebih awal mulai pukul 15.00 WIB. Harapannya tidak ada penumpukan pengunjung di jam tertentu.
Penyelenggara menyiapkan sekitar 26.600 gelas kopi yang akan dibagikan ke pengunjung.
Event ini akan melibatkan sekitar 150 petani hingga pelaku usaha kopi yang sebagian besar berasal dari luar Kota Yogyakarta.
Editor: Kuntadi Kuntadi