BPPTKG: Terjadi Longsoran Dinding Lava Tahun 1998 di Puncak Merapi

YOGYAKARTA, iNews.id- Balai Pengembangan dan Penyelidikan Tehnologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyatakan aktivitas Gunung Merapi masih tinggi. Dalam sepekan mereka ada belasan kali guguran lava pijar dari puncak Merapi.
"Merapi masih siaga sejak 5 November 2020," kata Kepala BPPTKG Agus Budi Santosa, Sabtu (25/2/2023).
Agus menyebut aktivitas Gunung Merapi periode 17 – 23 Februari 2023 cenderung fluktuatif. Cuaca di sekitar Gunung Merapi umumnya cerah pada pagi hari, sedangkan siang hingga malam hari berkabut.
Asap berwarna putih, ketebalan tipis hingga tebal, tekanan lemah dan tinggi 50 m teramati dari Pos Pengamatan Gunung Merapi Ngepos pada tanggal 22 Februari 2023 pukul 06.37 WIB.
Pada minggu ini guguran lava teramati sebanyak 11 kali ke arah barat daya dari hulu Kali Boyong dan Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimal 1.700 m. Suara guguran terdengar dari Pos Babadan sebanyak 4 kali dengan intensitas kecil hingga sedang.
"Berdasarkan dari kamera Jrakah pada tanggal 10 Februari 2023, terjadi longsoran dinding lava tahun 1998,"kata dia.
Longsoran diidentifikasi merupakan bagian dari dinding lava yang sudah lapuk dan mengalami alterasi kuat. Adanya dinding lava 1998 yang mengalami longsoran tidak mengubah morfologi puncak dan kubah lava di Gunung Merapi secara signifikan.
Dalam minggu ini kegempaan Gunung Merapi tercatat 596 kali gempa vulkanik Dalam (VTA), 25 kali gempa Fase Banyak (MP), 338 kali gempa Guguran (RF), 3 kali gempa Hembusan (DG), dan 7 kali gempa Tektonik (TT). "Intensitas kegempaan pada minggu ini masih cukup tinggi,"ujarnya.
Editor: Ainun Najib