get app
inews
Aa Text
Read Next : Tenda Drag Race di Gunungkidul Roboh Diterjang Hujan dan Angin Kencang, Sejumlah Mobil Rusak

Cerita Hutan Adat Wonosadi Gunungkidul, Jadi Saksi Perusakan Lingkungan oleh PKI

Kamis, 29 September 2022 - 15:15:00 WIB
Cerita Hutan Adat Wonosadi Gunungkidul, Jadi Saksi Perusakan Lingkungan oleh PKI
Hutan Wanasadi perlu gundul dirusak PKI. (Foto: MPI?erfan Erlin)

GUNUNGKIDUL, iNews.id - Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia (PKI) atau sering disebut G30PKI sampai sekarang masih dikenang sebagai gerakan radikal tak berkemanusiaan. Kekejaman PKI telah menculik dan membunuh para Jenderal. 

Tidak hanya dikenal kejam, PKI juga suka merusak alam. Salah satunya Hutan Adat Wonosadi yang terletak di Dusun Duren, Kalurahan Beji, Kapanewon Ngawen, Gunungkidul. Seluruh pohon di hutan ini dibabat habis dan tinggal menyisakan empat pohon. 

Dalam dokumen yang ada di sekretariat Hutan Wonosadi, dituliskan kerusakan alam di hutan ini terjadi akibat ulah PKI. Lahan aseluas 23 hektare dirusak dengan seluruh pohon ditebang. Padahal banyak tumbuhan langka yang hidup di hutan ini. 

Perusakan ini sebenarnya terjadi sejak jaman dahulu. Namun akibat ulah PKI hutan menjadi gundul, setelah pohon-pohon besar ditebang. Hutan yang rusak juga dibiarkan saja, sebab yang berkuasa pemerintah desa orang-orang PKI.

Setelah PKI berhasil ditumpas, masyarakat mulai menata kembali hutan adat tersebut. Sejumlah perangkat desa yang berafiliasi ke PKI diganti. Masyarakat Beji kembali memperbaiki hutan yang sudah terlanjur rusak berat, seperti erosi, tanah longsor, banjir kerikil, mata air mati. 

Lurah yang baru kemudian mengadakan rapat desa dan diputuskan pada 1966 hutan Wonosadi harus pulihkan menjadi hutan kembali. Sudiyo ditunjuk oleh Lurah Desa supaya mengkordinir masyarakat Beji untuk membuat hutan kembali.

Kini hutan Wonosadi telah kembali lestari. Luas Hutan Wonosadi menjadi 23 Hektare, sebanyak 18 hektare berupa hutan inti dan 5 hektare sebagai hutan penjaga. Berbagai tumbuh-tumbuhan ada di hutan ini dan kebanyakan tumbuhan langka.  

Lurah Beji Ngawen, Sri Idayanti mengaku tidak mengetahui kebenaran cerita PKI pernah merusak hutan Wonosadi tersebut. Namun narasi itu ada di dalam buku di sekretariat Hutan Adat Wonosadi.  

“Saat ada PKI saya belum lahir. Saya lahir 1977, jadi kalau ditanya cerita itu termasuk semua pamong diganti karena tersangkut peristiwa tersebut, saya tidak tahu,” katanya. 

Narasi itu diketik oleh Sumarna secara manual. Saat itu dia merupakan ketua Karang Taruna yang duduk di bangku SMEA, sehingga hanya dirinya yang bisa mengetik. Namun kebenaran isi narasi itu dia juga tidak tahu. Narasi itu dibuat atas inisiasi dari Sudiyo. 

"Saya yang disuruh mengetik narasi itu berdasarkan cerita Mbah Sudiyo," ujar Sumarno.

Sumarno juha tidak tahu penggantian semua pamong Kalurahan karena tersangkut PKI. Dalam narasi itu juga tidak dijelaskan siapa yang dihentikan dan yang  menggantikan. 

“Memang pernah ada pergantian lurah yang hanya beberapa bulan. Tetapi itu tersangkut PKI atau tidak tidak tahu,” katanya.  

Editor: Kuntadi Kuntadi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut