get app
inews
Aa Text
Read Next : Jelang Pemakaman Pakubuwono XIII, Warga Berdatangan ke Kompleks Makam Raja-Raja di Imogiri

Cerita Unik Warga Bantul Berburu Air saat Kemarau, Ada Trik Pernapasan Sedot Selang

Kamis, 24 Agustus 2023 - 14:06:00 WIB
Cerita Unik Warga Bantul Berburu Air saat Kemarau, Ada Trik Pernapasan Sedot Selang
Cerita Unik Warga Bantul Berburu Air saat Kemarau, Ada Trik Pernapasan Sedot Selang (Foto: iNews/Yohanes Demo)

BANTUL, iNews.id - Cerita unik dibagikan warga Kalidadap Imogiri, Bantul berburu air bersih di tengah kemarau. Mereka pun memanfaatkan sumber air dengan menyedotnya dengan selang secara manual.

Dari pantauan iNews, memasuki siang hari, puluhan warga mulai berdatangan sembari merunut selang-selang kecil yang saling berjejer menjalar panjang. Mereka tampak memegangi ujung selang diringi tarikan napas panjang lalu menyedotnya. 

Ketua RT setempat, Sutarto, mengatakan, sebagian besar warga Dusun Kalidadap 1 menghadapi kesulitan mendapatkan pasokan air bersih selama musim kemarau.  Puluhan warga secara turun-temurun hampir setiap hari melakukan aktivitas menyedot air dari sumber mata air yang mereka beri nama "Tuk Padukan" dengan cara manual.

"Mereka mengandalkan selang untuk mengambil air. Jadi mereka menyedot air itu nggak pakai mesin, tapi cuma pakai mulut saja. Kalau jumlahnya sekitar 65 an kepala keluarga," terangnya, Kamis (24/08/2023).

Warga terpaksa melakukan rutinitas ini sejak puluhan tahun lalu karena mata air tersebut menjadi satu-satunya sumber air yang bisa mereka dapatkan. Dikatakannya, warga sekitar enggan membuat sumur lantaran biaya yang cukup mahal serta sulit mencari titik lokasi sumber air.

"Kadang sudah bikin sumur dalam-dalam sampai belasan meter tapi tidak keluar air. Biayanya juga mahal, jadi warga memanfaatkan apa yang ada saja," ujarnya.

Warga Kalidadap, Imogiri, Bantul berburu air bersih di tengah kemarau (Foto: iNews/Yohanes Demo)
Warga Kalidadap, Imogiri, Bantul berburu air bersih di tengah kemarau (Foto: iNews/Yohanes Demo)

Menurut yang dia ketahui dari cerita pendahulunya, sumber mata air ini tak pernah berhenti sekalipun. Namun, seiring berjalannya waktu, debit air menjadi semakin berkurang karena warga yang menggunakan semakin bertambah jumlahnya.

"Kalau dulu, cerita simbah-simbah saya, warga ngambil airnya bukan pakai selang, tapi cuma pakai bambu dan jumlahnya nggak banyak kayak sekarang. Kalau sekarang karena banyak yang pakai, debitnya jadi semakin kecil, apalagi pas musim kemarau," ucapnya.

Editor: Nani Suherni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut