Cerita Unik Warga Bantul Berburu Air saat Kemarau, Ada Trik Pernapasan Sedot Selang
Dari satu sumber mata air ini, warga menggunakannya untuk keperluan rumah tangga dan perkebunan. Dalam sehari, mereka bisa tiga kali menyedot air dari pagi hingga malam hari.
"Ya kalau ngambil air tiga kali, pagi itu jam tujuh, siang jam dua belasan kalau malam jam sembilan," katanya.
Warga lainnya, Jadin (56) mengungkapkan, dirinya juga menjadi salah satu orang yang ikut memanfaatkan sumber mata mata air tersebut. Air itu dia alirkan untuk menyiram perkebunan miliknya.
"Untuk sawah kalau saya. Biasanya, kalau yang ngambil untuk sawah itu nggak ngambil untuk di rumah, tapi kalau ngambil untuk di rumah, ya nggak ngambil untuk di sawah, bagi-bagi sama tetangga," katanya.
Dia mengatakan, warga sebetulnya sempat memiliki harapan bisa mendapatkan air dengan cara lebih mudah. Hanya saja, instalasi air sumur bor yang sempat dibangun oleh pemerintah pada tahun 2019 lalu menjadi proyek gagal lantaran tidak bisa digunakan.
"Dulu pernah ada PAM, tapi baru dibangun dua bulan sudah tidak bisa mengalir airnya, padahal pipa-pipa itu sudah disalurkan ke rumah-rumah warga. Ya, paling karena nggak ada tuk (mata air)," ujarnya.
Dia dan beberapa warga lainnya bermimpi bisa mengakses layanan air bersih yang lebih mudah. Oleh karena itu, dirinya berharap agar pemerintah bisa memberikan perhatian serius terhadap kekeringan yang mereka alami.
"Ya harapannya ada bantuan sumur bor atau buat penampungan, biar warga nggak terlalu kesulitan ambil airnya," katanya.
Editor: Nani Suherni