Dalam Sepekan, Terjadi 99 Kali Guguran Lava Pijar di Gunung Merapi
YOGYAKARTA, iNews.id- Aktivitas Gunung Merapi masih cukup tinggi. Guguran lava pijar masih terus terjadi dari Puncak Gunung Merapi dalam pekan ini. Meskipun ada penurunan dibanding pekan sebelumnya, guguran lava pijar masih terpantau puluhan kali.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Agus Budi Santosa menuturkan dalam sepekan mulai dari tanggal 2 hingga 8 Juni 2023 kemarin cuaca di sekitar Gunung Merapi umumnya cerah pada pagi dan malam hari, sedangkan siang hingga sore hari berkabut.
"Asap berwarna putih, ketebalan tipis hingga tebal, tekanan lemah hingga sedang dan tinggi 200 m teramati dari Pos Pengamatan Gunung Merapi Selo pada tanggal 8 Juni 2023 pukul 13.50 WIB,"ujarnya, Sabtu (10/6/2023).
Pada minggu ini guguran lava teramati sebanyak 99 kali ke arah barat daya atau hulu Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter. Suara guguran terdengar 37 kali dari Pos Babadan dengan intensitas kecil hingga sedang.
Pada kubah barat daya, teramati adanya perubahan morfologi yang terjadi akibat adanya guguran lava. Untuk kubah tengah tidak teramati perubahan morfologi yang signifikan.
"Berdasarkan hasil survei drone tanggal 17 Mei 2023 volume kubah barat daya terukur sebesar 2.372.800 meter kubik dan kubah tengah sebesar 2.337.300 meter kubik," ujarnya.
Agus menambahkan dalam minggu ini kegempaan Gunung Merapi tercatat 20 kali gempa fase banyak (MP), 17 kali gempa frekuensi rendah (LF), 907 kali gempa guguran (RF), dan 22 kali gempa tektonik (TT). Intensitas kegempaan pada minggu ini lebih rendah dibandingkan minggu lalu, namun gempa guguran masih dalam jumah yang cukup tinggi.
Pada minggu ini terjadi hujan di Pos Pengamatan Gunung Merapi dengan intensitas curah hujan sebesar 4 mm/jam selama 30 menit di Pos Babadan pada tanggal 4 Juni 2023. Tidak dilaporkan adanya penambahan aliran maupun lahar dari sungai yang berhulu di Gunung Merapi.
"Aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif. Status aktivitas ditetapkan dalam tingkat “siaga”,"ujarnya.
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Kali Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Editor: Ainun Najib