Demokrasi Terancam, UAD: Kondisi Ini Menggugah Kami untuk Ikut Turun Tangan
YOGYAKARTA, iNews.id - Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyampaikan kritik kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) atas tindakan yang memihak salah satu paslon capres-cawapres. Jokowi dinilai menjadi pemicu pembusukan di demokrasi Indonesia.
Kritik itu disampaikan dalam aksi seruan moral tentang, Menyelematkan Demokrasi Indonesia yang diikuti oleh sejumlah guru besar, dosen dan mahasiswa diwakili oleh Presiden BEM Kampus UAD, Senin (5/2/2024).
Pernyataan UAD dibacakan oleh Dosen Fakultas Hukum UAD, Dr. Immawan Wahyudi. Dalam pernyataan itu mereka menilai belakangan ini begitu banyak pengingkaran akhlak, etika dan sikap kewarganegaraan yang sangat berpotensi merusak prinsip-prinsip demokrasi.
Apalagi, kata dia semua itu ditunjukkan oleh Presiden Jokowi secara terang-terangan. "Kondisi ini menggugah kami untuk ikut turun tangan. Kami tidak rela jika usaha berpuluh-puluh tahun institusi pendidikan dalam menjaga maruah dan peradaban bangsa, terdegradasi oleh sikap dan ambisi segelintir elite politik," ujar Immawan saat membacakan pernyataan sikap.
Latar belakang kondisi dan situasi demokrasi yang semakin mengkhawatirkan tersebut, kata dia UAD meminta kepada seluruh penyelenggara negara termasuk presiden, Mahkamah Konstitusi (MK), Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan DPR untuk menjaga etika pemerintahan, etika jabatan dan etika pejabat.
"Kami meminta kepada penyelenggara agar menjaga dan menegakkan netralitas, tidak menggunakan fasilitas negara serta tidak mempolitisasi segala bentuk bantuan sosial pemerintah yang dikaitkan dengan kontestasi Pemilu 2024," ucapnya.
Editor: Kurnia Illahi