Derita Warga Miskin Gunungkidul Tak Mampu Beli Air Bersih, Terpaksa Cari di Kaki Bukit

GUNUNGKIDUL, iNews.id - Kekeringan yang melanda Kabupaten Gunungkidul telah mengakibatkan sejumlah mata air kering. Warga terpaksa mencari air bersih dengan berjalan kaki hingga beberapa kilometer.
Seperti yang dilakukan Tugiyo warga Kayoman, Kalurahan Serut, Kapanewon Gedangsari. Setiap harinya dia harus berburu air bersih dengan naik turun bukit. Dia tidak mampu membeli air bersih karena terkendala kondisi ekonominya.
“Saya tidak mampu membeli, harganya mahal,” katanya, Senin (18/9/2023).
Menurutnya, untuk membeli air bersih satu tangki ukuran 5.000 liter dia harus mengeluarkan dana Rp350.000. Harga ini sangat mahal baginya yang tidak memiliki pekerjaan tetap. Penghasilannya hanya cukup untuk makan.
Setiap hari dia terpaksa harus jalan kaki turun gunung mengambil air. Kebetulan di kaki bukit masih ada sumber mata air (belik) yang bisa dimanfaatkan. Meski harus menunggu beberapa saat agar air cukup diambil per jeriken.
“Sehari bisa enam kali, bola-balik sejauh 1 kilometer dengan membawa dua jeriken,” katanya.
Dia berharap ada bantuan air bersih dari pemerintah. Selama ini distribusi air bersih baru dari swasta dan hanya cukup untuk kebutuhan dua hari.
Editor: Kuntadi Kuntadi