Didirikan Sejak 1925, Jamu Ginggang Pakualaman Banyak Diburu Konsumen untuk Jaga Kesehatan
YOGYAKARTA, iNews.id - Pandemi Covid-19 mampu membangkitkan industri jamu tradisional di Kota Yogyakarta. Banyak konsumen memburu jamu tradisional untuk meningkatkan imunitas dan menjaga kesehatan.
Minum jamu merupakan salah satu budaya yang dilakukan masyarakat Jawa. Tradisi ini sudah ada sejak nenek moyang dulu. Hanya saja dalam perkembangannya jamu kalah dengan minuman kekinian, yang mengadopsi minuman dari negara asing.
Salah satu kedai jamu yang masih bertahan, adalah kedai jamu Ginggang yang ada di Pakualaman, Yogyakarta. Kedai ini sudah berusia lebih dari satu abad. Kedai ini kini dikelola oleh generasi kelima.
“Di sini konsumen bisa langsung mencicipi dan minum langsung,” kata Yayuk, salah satu pembuat jamu.
Yayuk menekuni usaha ini warisan dari kakek buyutnya. Berbeda dengan kedai jamu dulu, kini diseting lebih rapi dan nyaman layaknya kafe. Harapannya konsumen bisa betah dan kembali menyukai minum jamu.
Editor: Kuntadi Kuntadi