Dinas Peternakan Gunungkidul Klaim Wilayahnya Masih Aman dari PKM
GUNUNGKIDUL, iNews.id – Dinas Pertanian Gunungkidul mengklaim wilayahnya masih aman dari penyakit kuku dan mulut (PKM). Hingga kini belum ada temuan ternak yang terinfeksi penyakit ini.
“Hingga saat ini belum ada ternak yang terkena PKM,” kata Kepala Dinas Peternakan Gunungkidul, Wibawanti Wulandari, Rabu (25/5/2022).
Agar penyakit ini menular ke ternah di Gunungkidul, dinas sudah melakukan berbagai upaya pencegahan. Salah satunya melakukan pengetatan lalu lintas ternak yang dibawa masuk oleh pedagang ke pasar-pasar hewan di Gunungkidul. Jika memang harus masuk harus memenuhi beberapa ketentuan dan persyaratan pendukung.
“Ternak dari luar daerah harus memiliki kelengkapan,seperti Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) yang dibuat dinas di wilayah asal ternak,” katanya.
Upaya pencegahan menggandeng aparat kepolisian dan Balai Karantina Pertanian DIY. Selain mengecek dokumen dan kelengkapannya, mobil pengangkut wajib melalui kolam dipping. Sedangkan ternak disterilkan dengan diberikan disinfektan.
Peternak sapi di Gunungkidul, Karnoto mengatakan, merebaknya PKM menjadikan harga ternak menurun. Penurunan harga ini sudah dirasakan sejak dua pekan lalu. Untuk sapi penurunan harga mencapai Rp1 juta.
“Dampak sudah terasa ada penurunan harga,” katanya.
Selama lebih dari 25 tahun, Karnoto hanya melayani pelanggan dari lokal DIY. Ternak yang dijual juga hanya berasal dari lokal Gunungkidul saja.
Editor: Kuntadi Kuntadi