Disrupsi Teknologi terhadap Film Lokal, Hanung: Saya Optimis Mampu Bertahan
                
            
                YOGYAKARTA, iNews.id- Di tengah perkembangan teknologi informasi digital yang semakin pasif dalam setiap kehidupan, telah menciptakan berbagai kemudahan bagi manusia untuk melakukan berbagai aktivitas. Di sisi lain, adanya teknologi digital juga telah mendisrupsi segala aktivitas dalam setiap sendi kehidupan.
Salah satunya, kehadiran teknologi digital ini telah merubah pola dalam dunia kreatif seperti halnya dunia perfilman khususnya film lokal. Dengan kehadiran teknologi ini, film lokal kini menjadi lebih mudah mendapatkan tempat dan ruang untuk disampaikan kepada penggemarnya. Di samping itu, dunia perfilman lokal harus menghadapi tantangan yang cukup sulit agar bisa bertahan.
                                    Menanggapi hal tersebut, sutradara ternama asal Yogyakarta, Hanung Bramantyo cukup optimis terhadap keberlangsungan perfilman lokal. Menurutnya, dengan kehadiran teknologi digital justru akan lebih memudahkan para sineas atau kreator film untuk menemukan penggemarnya.
"Saya cukup optimis soal karya film yang disebut lokal. Sebetulnya tanpa adanya platform digital seperti saat ini, sejak tahun 2000an itu sudah banyak filmaker khususnya di Jogja. Dengan adanya platform ini menurut saya justru akan memudahkan film-film pendek untuk ditonton lebih banyak orang," kata dia pada acara konferensi pers sekaligus launching platform digital FlipFlop TV di Jogja National Museum, Selasa (20/12/2022).
                                    Hanung mengatakan, yang menjadi penting adalah bagaimana sebuah platform digital dapat mempertahankan konsistensinya dalam menghadirkan karya-karya lokal yang digemari penonton.
"Bisnis era sekarang adalah bagaimana menciptakan value (nilai), selain konsistensi itu yang harus diperhatikan," ujarnya.
                                    Acara itu dibuka oleh Wakil Gubernur (Wagub) DIY, KGPAA Paku Alam X. Dalam sambutannya KGPAA Paku Alam X menyebut pandemi Covid-19 telah menyebabkan rangkaian disrupsi dlam tatanan kehidupan. Tak terkecuali dalam industri kreatif perfilman. "Proses produksi film terganggu bahkan sempat terhenti, namun sejatinya semangat berkarya tak pernah padam," ujar Wagub.
Seeiring menuju masa endemi, kita perlu menghidupkan kembali pertunjukan-pertunjukan seni kreatif. Tak hanya sebagai hiburan, namun juga sebagai promosi bahwa Yogyakarta aman untuk roses kreatif perfilman.
"Atas nama pemda DIY saya menyabut baik hadirnya FlipFlopTV sebagai media yang mewadai para sineas untuk berkarya meramaikan dunia perfilman tanah Air," ujarnya.
Editor: Ainun Najib