DPRD Bantul Minta Satgas Perhatikan Nasib Anak Yatim Piatu Korban Covid-19
BANTUL, iNews.id – Komisi D DPRD Bantul mendesak Satgas Penanganan Covid-19 dari level kalurahan sampai kabupaten mendata anak-anak yang menjadi korban Covid-19. Sejak pandemi, banyak anak menjadi yatim piatu setelah orang tuanya meninggal karena Covid-19.
“Pemerintah harus turun tangan, anak-anak yang menjadi korban harus didata,” kata Ketua Komisi D DPRD Bantul Enggar Suryo Jatmiko.
Covid-19 telah membawa dampak dalam kehidupan di masyarakat. Mereka yang secara ekonomi mampu, juga merasakan beratnya menjalani hidup dalam kondisi saat ini. Apalagi bagi mereka anak-anak yang tidak lagi memiliki orang tua.
“Pemerintah harus mendampingi mereka, Dinsos dan Dispora harus bisa memberikan fasilitas,” katanya.
Jika mungkin, kata Enggar mereka diberikan program jaminan perlindungan sosial dan pendidikan. Bisa melalui program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Program Keluarga Harapan (PKH) maupun program lain yang bisa meringankan beban mereka.
Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A), Bantul Didik Warsito mengatakan, hingga saat ini pihaknya tidak memiliki data terkait anak-anak di Bantul yang menjadi yatim piatu akibat Covid-19. Dinas akan meminta kepada kalurahan untuk melakukan pendataan terhadap kejadian Covid-19.
“Dinas belum ada data, mungkin yang memegang data di Satgas,” katanya.
Usulan perlindungan kepada anak-anak ini, akan diupayakan masuk dalam program refocusing anggaran. Bantuan tidak harus berupa uang, namun bisa pembinaan mental, pendampingan dan bentuk lainnya.
Di Kabupaten Bantul setidaknya sudah ada dua kejadian pasien Covid-19 meninggal yang mengakibatkan anak menjadi yatim piatu. Bahkan ada yang harus kehilangan empat anggota keluarga, orang tua nenek dan kakaknya dalam waktu kurang dari dua pekan.
Editor: Kuntadi Kuntadi