get app
inews
Aa Text
Read Next : Gerakkan Ekonomi Masyarakat, Disdagin Kulonprogo Kembangkan Kawasan Industri di Kapanewon

Dua Balita di Bantul Meninggal karena Gagal Ginjal Akut, Dinkes: Kami Baru Dapat Notifikasi Kemarin Sore

Kamis, 20 Oktober 2022 - 11:33:00 WIB
Dua Balita di Bantul Meninggal karena Gagal Ginjal Akut, Dinkes: Kami Baru Dapat Notifikasi Kemarin Sore
Jajaran Dinas Kesehatan Bantul saat memberikan keterangan terkait penyakit gagal ginjal akut pada anak. (Foto : MPI/erfan erlin)

YOGYAKARTA,iNews.id- Dua anak dari Kabupaten Bantul meninggal karena menderita gangguan ginjal akut. Keduanya berasal dari Kapanewon Piyungan dan Sedayu dengan umur masing-masing tujuh dan 11 bulan.

Kendati demikian Dinas Kesehatan Bantul belum mengetahui riwayat penyakit atau konsumsi obat dari dua balita tersebut. Dinas Kesehatan mengklaim baru mendapat notifikasi pemberitahuan perihal dua kasus yang ada di Bantul.

Kadinkes Bantul, Agus Budi Rahardjo menuturkan, terkait dengan kasus gangguan ginjal akut pada anak atau yang sering disebut AKI. Pihaknya baru mendapat notifikasi Rabu (19/10/2022) sore.

"Dan hari ini kami langsung verifikasi ke kediaman pasien yang didiagnosis suspect AKI di Sedayu dan Piyungan,"kata dia, Kamis (20/10/3022)

Dinkwa Bantul akan langsung melakukan analisis terkait riwayat anak tersebut. Mereka juga akan melakukan penyelidikan apapun terkait epidomilogi kedua anak itu. Hal itu dilakukan untuk mengambil kesimpulan tersebut.

Menurut dia, kasus ini menjadi marak dan sesuai dengan apa yang diketahui gejala utama adalah pengurangan atau penurunan jumlah buang air kencing atau tidak bisa sama sekali. Sehingga masyarakat yang memiliki anak kecil harus melakukan pemantauan secara ketat.

"Kalau ada gejala penurunan frekuensi atau jumlah air kencing atau sama sekali tidak bisa maka untung segera diperiksakan ke faskes agar mendapat penanganan semestinya. minimal ke Faskes yang punya alat PICU,"kata dia.

Agus menambahkan, gejala yang muncul tersebut perlu kewaspadaan lebih terutama untuk mereka yang berada di umur sampai 18 tahun. Namun mayoritas memang masih dialami di bawah usia 5 tahun.

Di mana pasien-pasien ini mengalami penurunan urine. Padahal sebelumnya tidak pernah mengalami kelainan masalah ginjal. Namun demikian penyakit ini bisa ditunjukkan dengan demam gejala infeksi lain seperti diare, ataupun gejala panas yang ada.

"Kami membentuk tim, tetapi bukan satgas,"ujar dia.

Pihaknya selalu mengimbau kepada masyarakat yang memiliki anak kecil ketika mengalami gejala pengurangan jumlah urin atau bahkan tidak bisa sama sekali maka harus segera dibawa ke ruumah sakit. Untuk  gejala awal bisa dibawa Puskesmas dan kemudian merujuk ke rumah sakit sesuai ketentuan Kemenkes.

"Kami baru akan menentukan rumah sakit rujukan,"ujarnya.

Editor: Ainun Najib

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut