Dukung Borobudur sebagai Destinasi Super Prioritas, KLHK Rehabilitasi DAS Menoreh
MAGELANG, iNews.id – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bersama dengan para pemegang Persetujuan Penggunaan Kawasan Hutan (PPKH) mulai merehabilitasi daerah aliran sungai (DAS) Menoreh. Kegiatan ini untuk menjaga kelestarian lingkungan dan mendukung pengembangan Borobudur sebagai salah satu destinasi wisata super prioritas.
Program ini diawali dengan Kick Off Penanaman Rehabilitasi DAS Menoreh dengan penanaman pohon durian oleh Plt Dirjen Pengelolaan DAS dan Rehabilitasi Hutan Kementerian KLHK, Helmi Basalamah, di Balkondes Desa Kenalan, Kabupaten Magelang Jawa Tengah, Minggu (28/11/2021). Lima perusahaan PPKH akan melakukan rehabilitasi di lahan seluas 1.656 hektare yang tersebar di Kabupaten Kulonprogo (DIY), Magelang dan Purworejo (Jawa Tengah).
“Kegiatan ini untuk memulihkan lingkungan khususnya dalam menjaga sumber daya air alami, meningkatkan produktivitas masyarakat dan mendukung pariwisata Borobudur,” kata Helmi.
Kegiatan ini diharapkan bisa menambah tutupan hutan, mitigasi bencana dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Setidaknya akan ada 901.955 batang tanaman yang terdiri tanaman MPTS (Multi Purpose Trees Spesies), di antaranya durian, alpukat, kelengkeng, manggis.
“Nanti juga akan ditanam pohon yang mendukung tata air seperti jambu air, gayam, dan sebagainya,” katanya.
Salah satu perusahaan yang ditunjuk untuk ikut melakukan rehabilitasi DAS Kawasan Menoreh adalah PT Bharinto Ekatama yang merupakan anak perusahaan dari PT Indo Tambangraya Megah. Perusahaan ini akan melakukan rehabilitasi lahan seluas 250 hektare dengan rincian 240 hektare di Kabupaten Kulonprogo dan 10 hektare di Borobudur, Magelang.
“Ini menjadi kebanggan kami ditunjuk untuk merehabilitasi DAS Menoreh. Selama ini kami sudah melakukan di Kalimantan dan berkomitmen tinggi dalam rehabilitasi hutan,” kata Direktur Sustainability and Risk Managemen PT Bharinto Ekatama, Ignatius Wurwanto.
Menurutnya, Menoreh merupakan salah satu sumber air bagi masyarakat di DIY dan Jawa Tengah. Perusahaannya diminta untuk melakukan rehabilitasi di sepanjang jalur destinasi wisata yang menghubungkan Bandara YIA dengan Candi Borobudur.
Selama ini petani terbiasa menanam tanaman keras yang akan ditebang dalam kurun waktu tertentu. Namun kini petani diajak menanam buah-buahan, seperti durian, kelengkeng, alpukat yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Setidaknya akan ada sekitar 110.000 tanaman buah-buahan yang akan ditanam di 17 kalurahan di Kulonprogo dan 1 desa Di Magelang.
Program ini akan berlangsung selama tiga tahun. Tahun pertama digunakan untuk penanaman dan tahun kedua evaluasi dan perawatan. Sedangkan tahun ketiga, pemeliharaan dan penyiapan konsep produk akhir. Pada tahun ketiga juga akan ada studi dengan petani, penyuluh untuk mencreate bagaimana buah yang dihasilkan tidak hanya dijual.
“Kami ada tagline Membedah Jalan Keberlanjutan di Bukit Menoreh. Jadi tidak hanya membagikan bibit ke petani untuk ditanam, tetapi juga bimbingan agar buah yang dihasilkan bernilai ekonomi tinggi,” katanya
Editor: Kuntadi Kuntadi