Dulu Bantai Ratusan Ribu Warga Irak, AS Kini Minta Rusia Diusir dari Dewan HAM PBB

Sejak Rusia mulai melakukan serangan ke Ukraina pada 24 Februari, Majelis Umum PBB telah mengadopsi dua resolusi yang mengecam Moskow, dengan 140 suara mendukung.
“Pesan saya kepada 140 negara yang dengan berani berdiri bersama adalah, gambaran Bucha dan kehancuran di seluruh Ukraina mengharuskan kita untuk mencocokkan kata-kata kita dengan tindakan,” kata Thomas-Greenfield.
Duta Besar Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia, menyebut upaya untuk mengeluarkan negaranya dari Dewan HAM PBB sebagai wacana yang tidak dapat dipercaya. Menurut dia, upaya semacam itu tidak akan membantu perundingan damai antara Ukraina dan Rusia.
“Ini sekali lagi belum pernah terjadi sebelumnya dan ini tidak akan memfasilitasi atau mendorong atau membantu pembicaraan damai antara Rusia dan Ukraina,” kata Nebenzia.
Dia pun menolak tuduhan Ukraina terkait kekejaman Rusia di Bucha. Nebenzia mengatakan, rekaman gambar dan video tentang mayat-mayat di jalanan kota itu sengaja “dipentaskan” Barat untuk menyudutkan Rusia.
Setelah Rusia menarik diri dari beberapa daerah di sekitar Kiev, pihak Ukraina mengklaim menemukan ratusan mayat di Bucha. Wali kota setempat mengatakan, mayat-mayat itu adalah korban pembantaian oleh pasukan Rusia. Kota Bucha berjarak 37 km sebelah barat laut ibu Kiev.
Editor: Ainun Najib