get app
inews
Aa Text
Read Next : 25 Tahun Berdiri, Babel Genjot Pariwisata Jadi Tulang Punggung Ekonomi Baru

Ekonomi DIY Tumbuh 5,31 Persen, Sedikit Lebih Baik dari Tahun Lalu

Sabtu, 06 Mei 2023 - 09:39:00 WIB
Ekonomi DIY Tumbuh 5,31 Persen, Sedikit Lebih Baik dari Tahun Lalu
BPS DIY menyebut ekonomi DIY triwulan I 2023 tumbuh 5,31 persen (Y-on-Y) dibanding tahun lalu. (Foto Ilustrasi: Antara)

YOGYAKARTA, iNews.id- Badan Pusat Statistik (BPS) DIY menyebut ekonomi DIY triwulan I 2023 tumbuh 5,31 persen (Y-on-Y) dibanding tahun lalu. Namun ketika dibandingkan quartal sebelumnya di akhir 2022 maka ekonomi DIY triwulan I 2023 tumbuh 0,76 Persen (Q-to-Q)

Kepala BPS DIY, Herum Fajarwati mengatakan perekonomian DIY berdasarkan besaran Produk Domestik Perekonomian DIY berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan I-2023 mencapai Rp44,33 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp29,21 triliun.

Oleh karenannya perekonomian DIY triwulan I-2023 terhadap triwulan I-2022 tumbuh sebesar 5,31 persen (y-on-y). Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh transportasi dan pergudangan sebesar 11,45 persen, diikuti jasa keuangan sebesar 10,25 persen dan penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 8,43 persen.

"Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen pengeluaran konsumsi lembaga non profit yang melayani rumah tangga (PK-LNPRT) sebesar 6,25 persen," katanya.

Dibanding triwulan IV-2022 perekonomian DIY tumbuh sebesar 0,76 persen (q-to-q).Lapangan usaha yang tumbuh tinggi adalah pertanian sebesar 40,27 persen, diikuti oleh pertambangan sebesar 4,58 persen dan jasa keuangan sebesar 4,24 persen. 

Dari sisi pengeluaran, terutama didorong oleh pertumbuhan komponen pengeluaran konsumsi LNPRT sebesar 0,74 persen, dan pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 0,49 persen. Struktur ekonomi DIY triwulan I tahun 2023 didominasi oleh lapangan usaha pertanian dengan kontribusi sebesar 12,27 persen, diikuti oleh industri pengolahan sebesar 11,78 persen, dan informasi dan komunikasi sebesar 10,00 persen.

Sementara dari sisi pengeluaran, pengeluaran konsumsi rumah tangga masih mendominasi dengan kontribusi 60,87 persen, diikuti oleh pembentukan modal tetap bruto 31,66 persen, dan pengeluaran konsumsi pemerintah 12,44 persen. 

Kepala Perwakilan BI DIY, Budiharto Setyawan menambahkan pertumbuhan ekonomi DIY triwulan I 2023 melanjutkan pertumbuhan positif di atas 56 meskipun termoderas d bandingkan dengan capaian triwulan sebelumnya. Berdasarkan rilis BPS, pertumbuhan ekonomi DIY sebesar 0,76Y5 (qtq) atau secara tahunan tumbuh 5,3196 (yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan IV 2022 yang mencapa 5,5344 (yoy).

"Meskipun demikian, capaian tersebut menjad pertumbuhan tertinggi se-Jawa dan juga lebih tinggi dibandingkan Nasional yang berturut turut 4,964 (yoy) dan 5,034 (yoy)," ujar dia.

Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi ditopang oleh menguatnya kinerja Konsumsi Rumah Tangga Sebesar 4,77Y4 (yoy), yang mampu tumbuh lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang hanya mencapai 3,334 (yoy). Peningkatan konsumsi rumah tangga ini juga di atas rata-rata pertumbuhan tiga tahun terakhir. 

Meningkatnya laju pertumbuhan konsumsi rumah tangga didukung oleh membaiknya penghasilan masyarakat sejalan dengan aktivitas pariwisata yang masih cukup kuat seiring penghapusan kebijakan Pember akukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) oleh pemerintah, serta meningkatnya keyakinan masyarakat terhadap kondisi ekonomi.

Membaiknya penghasilan dan optimisme masyarakat terkonfirmasi dari Survei Konsumen Bank Indonesia. Indeks Ekspektasi Konsumen dan Indeks Ekspektasi Penghasilan berturut-turut sebesar 144,17 poin dan 149,17 pon ebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya 142,56 poin dan 148,8 poin. 

"Konsumsi Pemerintah juga mengalami pertumbuhan yang lebih tinggi 2,154 (yoy) pada triwulan1 2023 dibandingkan triwulan IV 2022 sebesar 1,054 (yoy),"ucapnya.

Menurutnyaz pertumbuhan ini didorong oleh kenaikan realisasi belanja pegawai dan belanja barang dari anggaran APBD dan APBN terkonfirmasi dar menurunnya posisi Dana Pihak Ketiga Pemerintah -0,9086 (yoy) lebih tinggi dibandingkan posisi triwulan IV yang menurun —0,4096 (yoy). Pertumbuhan lebih tinggi tertahan oleh kinerja Ekspor Luar Negeri yang melambat -17,3494 (yoy) dari sebelumnya -8,1596 (yoy) di triwulan IV 2022 dampak dari menurunnya permintaan global. 

"Kontraksi ekspor lebh dalam tertahan oleh masih kuatnya permintaan domestik yang mampu menopang kinerja Ekspor Antar Daerah hingga 71,474 (yoy) melampau pertumbuhan Net Ekspor Antar Daerah tr wulan sebelumnya yang terkontraksi -72,13Y4 (yoy)," ucapnya.

Dari sisi lapangan usaha (LU), pertumbuhan ekonomi DIY triwulan I 2023 ditopang menguatnya kinerja LU Informasi dan Komunikasi 5,475 (yoy) ebih tinggi dibandingkan sebelumnya 4,586 (yoy). Meningkatnya kinerja LU ini sejalan dengan peningkatan aktivitas konsumsi masyarakat khususnya melalui on line.

Sejalan dengan itu, masih tingginya aktivitas pariwisata, peningkatan permintaan pada momentum Ramadhan dan Idul Fitri di tengah terjaganya daya beli masyarakat mendukung membaiknya kinerja industri pengolahan khususnya sub sektor Industri Makanan dan Minuman. LU industri pengolahan pada triwulan 1 2023 tumbuh 5,044 (yoy), melampaui capaian triwulan sebelumnya 3,83Y6 (yoy).

Pertumbuhan lebih tinggi tertahan oleh melambatnya kinerja LU Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar 8,436 (yoy) pada triwulan laporan dari sebelumnya 15,856 (yoy). Selain karena dengan pola seasonalnya pasca momentum Nataru, moderasi LU Pnyediaan Akomodasi dan Makan Minum dipengaruhi pula rendahnya lama tinggal dan belanja wisatawan yang belum optimal. 

Sejalan dengan itu, kinerja LU Pertanian, Kehutanan dan Perikanan masih mengalami pertumbuhan negatif meski membaik dibandingkan triwulan sebelumnya. Perbaikan LU Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan terjadi seiring dengan panen raya komoditas beras. Pada triwulan 1 2023, LU Pertanian tumbuh sebesar - 1,9892 (yoy) lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya -9,4296 (yoy). 

"BPS menhebut produksi padi triwulan I 2023, lebih rendah 4,664 dibandingkan triwulan yang sama tahun sebelumnya,"ucapnya.

Ke depan, BI memperkirakan akselerasi pertumbuhan ekonomi DIY masih akan berlanjut di triwulan Il dan secara keseluruhan tahun berada pada kisaran 4,6-5,496 (yoy). Berkaitan dengan hal tersebut beberapa risiko yang perlu memperoleh perhatian di antaranya progres pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN), dinamika perekonomian global, serta risiko El-Nino terhadap inflasi dan penurunan produksi pertanian. 

Editor: Ainun Najib

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut