get app
inews
Aa Text
Read Next : 3 Jalur Alternatif ke Gunungkidul Ini Jadi Favorit Wisatawan Lokal, Cocok untuk Weekend Trip

Gandeng Komunitas Sepeda, Dinas Pariwisata DIY Coba Hidupkan Sport Tourism

Sabtu, 03 Desember 2022 - 12:00:00 WIB
Gandeng Komunitas Sepeda, Dinas Pariwisata DIY Coba Hidupkan Sport Tourism
Kepala dinas pariwisata DIY, Singgih Rahardja melepas rombongan pesepeda menuju Pantai Kukup. (Foto : MPI/erfan Erlin)

GUNUNGKIDUL, iNews.id- Dinas Pariwisata DIY kolaborasi dengan komunitas sepeda Jogja Pit Ringkes (JPR) dan Jogja Punya Roadbike (JPR RoadBike) melaksanakan kegiatan olahraga Karo Reresik dengan tema Mangkat Gasik. Mangkat gasik ini kepanjangan dari Bersama Masyarakat Olahraga karo Reresik. 

Sabtu (3/12/2022) pagi, puluhan pecinta olahraga sepeda dari dua komunitas ini berangkat dari Taman Budaya Gunungkidul (TBG) dan berakhir atau finish di Pantai Kukup Gunungkidul. Didampingi oleh Kepala Dinas Kebudayaan Gunungkidul, Agus Mantoro, Flying Flag Start dilakukan oleh Kepala Dinas  Pariwisata DIY, Singgih Raharjo.

Keduanya nampak juga turut bersepeda menempuh jarak kurang lebih 40 km. Mereka menyusuri jalan Baron untuk menuju ke Pantai Kukup Kalurahan Kemadang Kapanewon Saptosari Gunungkidul. Di Pantai Kukup mereka kemudian melakukan aksi bersih-bersih sampah.

Koordinator kegiatan, Eta Fitria menuturkan kegiatan Mangkat Gasik  ini tidak hanya dilakukan oleh peseda saja, tetapi kegiatan ini merupakan kegiatan yang melibatkan masyarakat setempat serta pengelola destinasi wisata. 

Mereka berusaha mewujudkan bakti pariwisata bersama-sama menjaga kebersihan sestinasi wisata dengan tetap menjaga kesehatan dengan berolahraga. "Peserta yang mengikuti sepeda kami batasi kurang lebihnya 100 pesepeda," ujar Eta, Sabtu (3/12/2022).

Eta menambahkan kegiatan Mangkat Gasik sengaja dilakukan untuk mewujudkan pariwisata berkelanjutan serta menyehatkan masyarakat. Kegiatan ini juga merupakan salah satu upaya mereka menghidupkan sport tourism di Gunungkidul.

Kegiatan bernuansa sport tourism atau wisata olahraga ini diharapkan mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi dan memperkenalkan berbagai destinasi yang berada di beberapa Kapanewon di Gunungkidul dikancah nasional. 

Kegiatan ini juga dalam rangka mendukung visi misi bupati yakni pariwisata, ekonomi kratif dan juga investasi.  Dengan tingginya minat wisatawan ke Gunungkidul diharapkan kegiatan ini mampu mengenalkan potensi sport tourism di wilayah ini.

Singgih Raharja menuturkan, Pandemi Covid-19 telah membuat industri pariwisata di DIY sempat terpuruk. Jumlah kunjungan wisatawan mengalami penurunan yang cukup drastis karena memang ada beberapa aturan yang harus dipatuhi.

Covid-19 sudah mulai menunjukkan tren penurunan dan sudah ada penurunan level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dari level 4 ke level 3. Pembatasan kegiatan masyarakat sudah banyak berkurang dibanding dengan ketika PPKM Level 4. "Namun demikian, kita bersyukur sekarang sudah mendekati normal," kata dia.

Menurutnya Mangkat Gasik ini menjadi salah satu upaya untuk menggerakkan kembali sektor pariwisata di DIY terutama di Gunungkidul. Selain itu, event ini juga untuk memperkenalkan potensi wisata di wilayah ini.

Singgih mengatakan dengan mengambil start di Kota Wonosari maka mereka juga memperkenalkan destinasi wisata Gunungkidul di sisi Utara. Dia mengakui selama ini pariwisata Gunungkidul terkonsentrasi di sisi selatan. Pengunjungpun 90 persen lebih masih terkonsentrasi ke sisi selatan yaitu ke obyek wisata pantai. 

"Saat ini kunjungan wisata di sisi utara masih sangat minim. Kita masih harus berusaha keras untuk memperkenalkan obyek wisata di sisi utara," ujar dia.

Di sisi utara sebenarnya masih banyak objek wisata yang minim dikunjungi. Padahal potensi sisi utara Gunungkidul cukup banyak mulai dari susur goa, susur sungai, pegunungan hingga budaya. Wisata tersebut masih bisa dinikmati dengan biaya terjangkau.

Event bersepeda yang dikemas menjadi sport tourism ini menjadi salah satu upaya memperkenalkan obyek wisata di sisi utara dan selatan Gunungkidul. Ia berharap event-event seperti ini dilaksanakan lebih banyak lagi sehingga jumlah wisatawan semakin banyak.

"Kalau bisa sekarang ke Gunungkidul tidak sekedar wisata. Tetapi juga berolahraga sembari berwisata," ujarnya.

Meskipun pandemi, namun sebenarnya event wisata yang memiliki efek cukup membangkitkan ekonomi masyarakat bisa dilaksanakan. Dengan catatan protokol kesehatan harus tetap ditegakkan dan penyelenggara menyediakan fasilitas penunjang prokes.

Editor: Ainun Najib

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut