Gandeng Peneliti Selandia Baru, UGM Kembangkan Teknologi Deteksi Panas Bumi
SLEMAN, iNews.id - Universitas Gadjah Mada (UGM) mengembangkan teknologi deteksi sumber panas bumi yang lebih akurat dengan menggandeng peneliti dari Selandia Baru. Teknologi ini sedang diuji cobakan di Ciwidey, Jawa Barat.
Teknologi deteksi panas bumi ini dikembangkan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) bekerja sama dengan PT Geo Dipa Energi selaku penyedia lokasi dan melibatkan tim ahli dari Geo Flow Imaging Ltd dari Selandia Baru.
“Teknologi ini dikembangkan UGM bersama tim dari Selandia Baru dan tenaga ahli dari Amerika dan Inggris. Konsepnya mampu memetakan posisi sumur panas bumi yang lebih detail dan akurat,” kata Dekan FMIPA UGM Prof Kuwat Triyana, usai melakukan penandatangan Nota Kesepahaman Bersama dalam bentuk kajian Peningkatan Keandalan Perencanaan Panas Bumi melalui Kegiatan Proof of Concept antara FMIPA UGM, PT Geo Dipa Energi dan Geo Flow Imaging, Ltd, di ruang sidang Dekanat, Kampus FMIPA UGM, Kamis (2/3/2023).
Teknologi yang dikembangkan ini bernama geoflow imaging, dengan memanfaatkan sumber berbahan bakar jet untuk menghasilkan energi dengan kecepatan tinggi yang masih di bawah kecepatan suara yang merambat melalui medium bumi untuk direkam oleh ratusan seismometer array di permukaan.
“Kami meletakkan propelan di bawah tanah dan sinyalnya direkam di permukaan. Ibarat seperti rontgen, propelan tadi menghasilkan getaran yang membantu tingkat akurasi sebelum pengeboran,” ujar peneliti panas bumi Wiwit Suryanto.
Dari hasil uji coba terbukti efektif dalam menentukan titik pengeboran sumber panas bumi yang lebih akurat. Teknologi ini nantinya bisa diadopsi di seluruh dunia dalam model pengeboran eksplorasi panas bumi.
“Di Selandia Baru konsep ini sudah selesai, teori bahkan model dan simulasi sudah dilakukan namun belum diuji coba di lapangan,” katanya.
Editor: Kuntadi Kuntadi