YOGYAKARTA, iNews.id – Gubernur Jateng Ganjar Pranowo bersama istri, Siti Atikoh berkunjung ke studio Mutia di daerah Danunegaran, Kota Yogyakarta. Kunjungan orang nomor satu di Jateng itu dilakukan seusai menghadiri Bank Jateng Friendship Run 2023 di Jogja, Minggu (9/7/2023).
Kiprah Mutia Bunga dalam hal seni sampah plastik itu terdengar di telinga Ganjar Pranowo. Di tangan seniman lukis asal Yogyakarta, sampah diolah hingga menjadi berkah.

Apresiasi Program Tuku Lemah Oleh Omah, Masyarakat Jateng: Bersyukur, Rumah Gratis dari Pak Ganjar
"Wah seneng banget didatangi Pak Ganjar. Mari Pak, saya tunjukkan hasil karya saya," kata Mutia penuh semangat.
Sejak 2016 lalu jebolan ISI Yogyakarta ini menggeluti dunia seni berbahan dasar sampah plastik.
Warga Pemalang Rasakan Manfaat Program Tuku Lemah Oleh Omah Gagasan Ganjar Pranowo
Di studionya yang bernama Tactic Plastik Studio, sampah-sampah plastik yang berserakan ia kumpulkan untuk dijadikan bahan dasar pembuatan karya seni lukis.
Tak hanya itu, sampah plastik juga dijadikan Mutia sebagai bahan seni instalasi. Ada hiasan dinding, hiasan meja, gantungan lampu, tas, dompet, cover buku dan lainnya.
Di tempat itu, Ganjar bersama istri Siti Atikoh terpukau dengan karya-karya Mutia. Tak hanya menyaksikan, Ganjar dan istri juga kursus singkat bagaimana membuat karya seni dari sampah plastik.
Dengan telaten, Mutia yang didampingi beberapa anak muda mengajari Ganjar dan istri membuat sampah plastik menjadi karya seni. Ganjar dengan semangat mengikuti arahan Mutia, termasuk saat menyetrika sampah plastik agar menjadi bagian yang bisa dijadikan karya.
"Ternyata Bapak pandai menyetrika ya, luwes sekali," timpal Mutia.
Kepada Ganjar, Mutia mengatakan menekuni seni berbahan sampah plastik sejak 2016. Awalnya, ia ingin keluar dari zona nyaman untuk membuat seni rupa.
"Saya lulusan ISI jurusan seni rupa, jadi saya dulu anak lukis, terus ingin buat karya seni dengan material lain. Nah saya melihat plastik itu warnanya seperti cat, dari situ saya membuat karya seni lukis dan berkembang ke seni instalasi," ucapnya.
Ternyata apa yang dilakukan itu berdampak cukup signifikan. Tak hanya bisa mengekspresikan seni, ia juga bisa membantu menangani persoalan lingkungan.
Editor: Kastolani Marzuki













