Gara-Gara Ledek Gibran di Instagram, Pria Ini Berurusan dengan Polisi

SOLO, iNews.id –Gara-gara meledek Gibran, seorang pria asal Slawi berinisial AM harus berurusan dengan aparat Polresta Solo. Ia membuat narasi yang isinya mempertanyakan kapasitas Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka di dunia sepak bola.

AM yang tengah menempuh pendidikan di Yogyakarta, mengomentari pernyataan Gibran yang ingin semi final dan final Piala Menpora digelar di Kota Solo.

Soal Presiden Tiga Periode, Begini Pengakuan Jokowi

Dalam Instagram, ia menulis yang intinya mempertanyakan kapasitas Gibran di dunia sepakbola dan menilainya hanya tahu dikasih jabatan.

Tim virtual police Polresta Solo sebelumnya telah mengkonfirmasi muatan narasi tersebut dengan ahli bahasa, ahli pidana dan ahli ITE. Polisi selanjutnya meminta yang bersangkutan menghapus postingan tersebut.

Alih Fungsi Lahan Meningkat, Dinas Pertanian Kulonprogo Cetak Sawah Baru Seluas 50 Hektare

“Ia (AM) telah meminta maaf, maka pendekatan restorative justice kami kedepankan dalam penanganannya. Dan ini diharapkan dapat menjadi pembelajaran bagi pengguna medsos (media sosial) lainnya agar lebih bijak,” kata Kapolresta Solo Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak, Senin (15/3/2021).

Diungkapkannya, Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo dipilih secara langsung oleh masyarakat yang mempunyai hak pilih. Pelaksanaannya melalui mekanisme, tahapan dan proses Pilkada yang merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Mahasiswa UNS Berhasil Membuat 45 Jalur Climbing di Kawasan Karst Gunung Sewu Gunungkidul

Sebelumnya, Polresta Solo telah menyiapkan tim khusus yang dinamakan virtual police guna memberi edukasi, sekaligus pengawasan terhadap pengguna medsos agar terhindar dari pelanggaran UU Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). Tim bekerja sama dengan para ahli bahasa, ahli hukum dan ahli ITE untuk mengkonfirmasi semua postingan pengguna medsos.

Jika ada pengguna medsos yang membuat postingan dan berpotensi melanggar UU ITE, maka virtual police akan memberi peringatan melalui direct message (DM) agar menghapus postingannya.

"Terus kalau sudah di DM dan pemilik akun media sosial masih tetap tidak bergeming menghapus postingan, tim virtual police akan memberikan pemberitahuan lagi, sampai postingan dihapus.

“Langkah-langkah persuasif tetap akan kami kedepankan untuk ini,” ucap Kapolresta.

Editor: Ainun Najib