Gerakan Sekolah Menyenangkan, Kembalikan Ruh Pendidikan Sesuai Ajaran Ki Hajar Dewantara

YOGYAKARTA, iNews.id- Setidaknya sudah ada 10.000 sekolah di seluruh Indonesia telah bergabung dengan Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM). Sebuah gerakan yang mengembalikan ruh pendidikan seperti yang diajarkan oleh Ki Hajar Dewantara.

Pendiri GSM, Muhammad Nur Rizal mengatakan, dunia pendidikan di Indonesia kini telah kehilangan jati diri karena terjebak berfokus pada rutinitas. Dunia pendidikan di Indonesia sekarang mendewakan ideologi standarisasi untuk kepentingan kebutuhan industri.

Petani Pesisir Kulonprogo Sukses Kembangkan Tanaman Bawang Merah di Lahan Pasir

"Dunia pendidikan di Indonesia sudah terjebak pada mindset harus menguasai semua bidang," kata dia saat Festival Meraki Gerakan Sekolah Menyenangkan di Taman Budaya Yogyakarta, Kamis (2/2/2023).

Sistem pendidikan sekarang sudah melenceng dari ajaran Ki Hajar Dewantara. Di mana memaksa anak mempelajari semua bidang mata pelajaran. Padahal, semua anak itu punya bakat atau talenta yang bisa nanti didorong ke dunia industri.

Harganya di Atas HET, Minyakita Langka di Pasar Kulonprogo

Anak dipaksa harus belajar Matematika, Fisika, Kimia dan seabrek tugas lainnya. Karena memang dunia pendidikan di Indonesia menyeragamkan semua talenta itu. Mindset yang berkembang hingga saat ini seolah-olah yang benar itu hanya yang pintar matematika fisika bahasa yang nanti itu siap di dunia industri.

"Padahal ada anak yang mungkin ke sini ada yang ingin ke musik, ada yang mungkin ingin berolahraga, ada yang mungkin ingin keagama, ada yang mungkin ingin menjadi bisnisman atau ada yang mungkin di pemerintahan,"kata dia.

23 Motor Hilang dalam Sebulan, Polres Bantul Imbau Masyarakat Tingkatkan Kewaspadaan

Menurutnya, semua orang itu punya keunikannya masing-masing. Setiap anak memiliki bakat masing-masing di mana bakat tersebut seharusnya dimaksimalkan untuk mendapatkan hasil sesuai yang diharapkan.

"Gerakan Sekolah Menyenangkan ingin mengembalikan kembali bahwa harusnya pendidikan itu tujuannya adalah eksdukari yaitu mengeluarkan potensi bawaan bakat lahir manusia yang berbeda-beda,"ujarnya.

Editor: Ainun Najib