get app
inews
Aa Text
Read Next : Kronologi Lansia di Malang Ditemukan Tewas Dirampok, Anak Curiga Rumah Korban Gelap

GKR Hemas Ungkap Kondisi Miris Lansia di DIY, Telantar hingga Dijadikan Pengemis

Senin, 01 Agustus 2022 - 16:58:00 WIB
GKR Hemas Ungkap Kondisi Miris Lansia di DIY, Telantar hingga Dijadikan Pengemis
GKR Hemas menyaksikan MOU antara Caritas dengan Pemkab Sleman dan Gunungkidul. (Foto : MPI/erfan Erlin)

YOGYAKARTA, iNews.id-Kondisi miris lansia yang ada di DIY diungkap oleh anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) DIY, GKR Hemas. Permaisuri Keraton Jogja ini menyebut banyak lansia yang telantar ditinggal keluarganya. Dia juga menceritakan kasus penculikan lansia yang dijadikan pengemis.

Hal tersebut diungkapkan oleh Hemas ketika menyaksikan MoU antara Caritas dengan pemerintah Kabupaten Sleman dan Gunungkidul, Senin (1/8/2022) di Gedung DPD DIY. 

Kerjasama tersebut terjalin dalam rangka Peningkatan Kesejahteraan Lansia Indonesia Melalui Peningkatan Partisipasi Lansia Dalam Masyarakat dan Peningkatan Akses Layanan Kesehatan di Sleman dan Gunungkidul.

Hemas menuturkan, jumlah lansia di DIY sendiri mencapai 15,76 persen dari jumlah penduduk di DIY. Dengan penyumbang terbesar lansia adalah dari Kabupaten Sleman, disusul kemudian Gunungkidul. Sebenarnya, kondisi lansia di DIY cukup baik karena sudah ada upaya dari pemerintah daerah untuk mengurusi mereka.

"Sebenarnya sudah ada pemeriksaan gratis untuk lansia. Hanya saja di Sleman itu baru satu kali sebulan, saya minta dua kali sebulan," tutur Hemas.

Salah satu yang membelit persoalan lansia adalah masih banyak yang ditinggal keluarganya atau anak-anaknya merantau mencari penghidupan yang lebih baik. Paling banyak lansia yang terlantar adalah di wilayah Gunungkidul dibandingkan wilayah lain.

Ketika ditinggal sendirian, lansia-lansia tersebut menjadi stress karena biasa berkumpul dengan keluarganya. Dan tidak sedikit dari mereka yang akhirnya gantung diri meskipun pemicu awalnya karena menderita sebuah penyakit yang tak kunjung sembuh. "Makanya di Gunungkidul angka bunuh diri didominasi oleh lansia," ujarnya.

Di samping itu, beberapa tahun lalu pernah ada fenomena penculikan lansia di perbatasan antara DIY dengan Jawa Tengah. Mereka diculik untuk dipekerjakan menjadi pengemis dengan hasil semuanya dikuasai oleh penculiknya.

Dan ketika sudah bisa melakukan pekerjaannya mengemis, lansia tersebut dikembalikan dengan dibuang di pinggir jalan di daerah asalnya. Kondisi ini tentu sangat miris mengingat lansia seharusnya mendapatkan tempat layak di tengah keluarganya.

"Tetapi sekarang penculikan itu sudah tidak saya dengar lagi semenjak saya mengirim ambulans untuk mengurus lansia-lansia di perbatasan,"ujarnya.

Dia berharap dengan kerjasama antara Caritas dengan Pemkab Sleman dan Gunungkidul maka kesejahteraan lansia akan semakin baik. Di mana para tetangga akan lebih perduli lagi untuk memperhatikan nasib lansia yang menjadi bagian dari mereka. 

Nantinya, Caritas akan mengajari bagaimana para tetangga mengurus lansia-lansia di dekat tempat tinggal mereka. Sehingga ke depan tidak ada lagi kabar tentang lansia yang terlantar ditinggal keluarganya bekerja di luar daerah.

Perwakilan Caritas Jerman, Dewi Kurniawati menuturkan, Caritas adalah lembaga non pemerintah yang memulai sosial di Aceh Nias dan DIY yang terdampak Gempa dan tsunami sejak tahun 2005 yang lalu. Tahun ini, Caritas kembali memperluas cakupannya melalui program lansia. 

"Program merupakan program pertama Caritas yang menjangkau lansia yaitu melindungi kelompok rentan termasuk lansia dalam kebencanaan, program ini sudah berjalan di Filipina dan Thailand,"ujarnya.

DIY menjadi pilot project karena memiliki wilayah dengan presentasi lansia tertinggi di Indonesia. Berdasarkan assesment mereka, DIY memiliki SDM lokal potensial baik dari kapasitas dan juga dukungan. SDM lokal sangat penting karena melalui intervensi dan kolaborasi maka para lansia bisa meningkatkan kesejahteraannya. "Girikerto Sleman dan Karangasem Gunungkidul,"ungkap dia.

Editor: Ainun Najib

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut