Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas Guguran 1.350 Meter ke Kali Gendol
YOGYAKARTA, iNews.id – Gunung Merapi meluncurkan awan panas guguran dengan jarak luncur 1.350 meter ke arah Kali Gendol, Sabtu (2/3/2019) pukul 20.45 WIB. Hingga kini, status gunung yang berada di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah (Jateng) itu masih waspada atau level II.
Pada periode pukul 00.00-18.00 WIB, gunung di ketinggian 2.868 mdpl itu juga meluncurkan sembilan kali awan panas. Masing-masing pada pukul 4.51 WIB, 4.54, 5.03, 5.07, 5.10, 5.33, 5.40, 6.05, dan 13.25 WIB. Jarak luncur maksimum 2.000 meter ke arah Kali Gendol.
Berdasarkan informasi dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), dari pengamatan pukul 12.00 hingga pukul 18.00 WIB tadi, cuaca berawan dan mendung. Visual Gunung Merapi teramati kabut sedangkan asap kawah tidak teramati.
“Teramati awan panas guguran dengan jarak luncur 1.100 meter mengarah ke tenggara. Dari CCTV teramati awan panas guguran sebanyak 1 kali ke arak Kali Gendol dengan jarak luncur 1.100 meter,” kata Sunarta dari BPPTKG, dalam laporannya.
Sementara untuk laporan kegempaan, awan panas guguran satu kali dengan amplitudo 55 mm dan durasi 115 detik. Untuk guguran 35 kali dengan amplitudo 2-55 mm dan durasi 11.4-88,6 detik. Embusan satu kali dengan amplitudo 10 mm dan durasi 32,8 detik. Low frequency satu kali dengan amplitudo 4 mm dan durasi 15,9 detik. Sementara hybrid/fase banyak satu kali, dengan amplitudo 4 mm dan durasi 9,8 detik.
Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) tetap merekomendasikan agar tidak melakukan kegiatan pendakian di Gunung Merapi, kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian berkaitan dengan upaya mitigasi bencana. Di radius 3 km dari puncak Gunung Merapi agar dikosongkan dari aktivitas penduduk.
Selain itu, berhubung sudah terjadi beberapa kali awan panas guguran yang jarak luncurnya semakin jauh, maka masyarakat yang tinggal di alur Kali Gendol dimohon meningkatkan kewaspadaan terhadap aktivitas Gunung Merapi. Masyarakat juga diimbau agar mewaspadai bahaya lahar, terutama saat terjadi hujan di sekitar puncak Gunung Merapi.
Masyarakat agar tidak terpancing dengan isu-isu mengenai erupsi Gunung Merapi yang tidak jelas sumbernya. Tetap ikuti arahan aparat pemerintah daerah atau menanyakan langsung ke Pos Pengamatan Gunung Merapi terdekat.
Editor: Maria Christina