Ikahum Atma Jogia Sebut Indonesia Alami Defisit Demokrasi, Keluarkan 7 Poin Pernyataan Sikap
YOGYAKARTA, iNews.id - Dewan Pengurus Pusat (DPP) Ikatan Alumni Fakultas Hukum Universitas Atma Jaya Yogyakarta (Ikahum Atma Jogja) mencermati situasi perkembangan negara hukum dan demokrasi semakin mengalami kemerosotan dari sisi kualitas hingga menjelang Pemilu 2024. Saat ini Indonesia dinilai sedang mengalami 'defisit' demokrasi.
Ketua Umum DPP Ikahum Afrna Jogja Johanes Widijantoro mengatakan fenomena kemerosotan demokrasi ini dapat dilihat dari berbagai rangkaian peristiwa seperti rendahnya kualitas penyelenggaraan pemilu yang ditandai pelanggaran prosedural dan substansial.
Kemudian dugaan ketidaknetralan aparatur negara, lemahnya kemampuan institusi negara memberikan penghormatan, perlindungan dan pemenuhan HAM, ternasuk HAM perempuan. Selanjutnya menyempitnya kebebasan sipil dan pembatasan partisipasi publik, utamanya kelompok perempuan rentan dan marginal dalam berbagai proses legislasi serta kebijakan publik.
Hingga melemahnya institusi politik yang menopang sistem demokrasi, kooptasi institusi penegak hukum termasuk kehakiman, lemahnya akuntabilitas pejabat publik, termasuk masih marak korupsi politik yang dalam 10 tahun terakhir skor indeks persepsi korupsi hanya 34 (2023).
"Kami berpandangan demokrasi kita akan rusak dan mengalami kemunduran (setback of democracy) apabila negara utamanya pemerintah tidak sungguh-sungguh berkomitmen pada penyelenggaraan pemilu berintegritas dan bermartabat berdasarkan prinsip langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil (Luber Jurdil)," ujarnya, Rabu (7/2/2024).
Pemilu merupakan peristiwa penguatan demokratisasi dan kedaulatan rakyat. Peran pemerintah memastikan seluruh proses penyelenggaraan pemilu berpedoman pada konstitusi dan perundang-undangan yang berlaku.
Setiap orang memiliki hak untuk memilih secara bebas berdasarkan hati nurani dan tanpa tekanan dalam bentuk apa pun serta hak untuk dipilih dalam kompetisi yang sehat dan adil.
Atas dasar itu, DPP Ikahum Aüna Jogja mengeluarkan 7 pernyataan sikap terkait kondisi bangsa saat ini.
1. Mendukung Pemilu 2024 yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil (Luber Jurdil)
2. Penyelenggara negara dan pemerintahan agar sungguh-sungguh menjaga integritas dan martabat pemilu dengan bersikap netral, tidak memihak pada pihak-pihak tertentu, dan tidak menyalahgunakan wewenang;
Tujuh poin pernyataan sikap Ikahum Atma Jogja. Klik halaman selanjutnya untuk membaca artikel ini>>>
Editor: Donald Karouw