Ingin Berbakti pada Orang Tua, Kakek di Kulonprogo Pilih Tinggal di Tengah Permakaman

KULONPROGO, iNews.id – Seorang kakek di Kabupaten Kulonprogo, Waluyo (61) memilih tinggal dan hidup di tengah permakanan demi berbakti dan mendoakan mendiang kedua orang tuanya. Sudah lebih dari 10 tahun Waluyo hidup menyendiri dan tinggal di Makam Karangtengah Kidul, Margosari, Pengasih.
Sebelum tinggal di makam ini, Waluyo merantau di Lampung selama puluhan tahun. Hal itu dilakukan sejak 1976, setelah ayahnya meninggal dunia. Waluyo memiliki seorang istri dan dikaruniai tiga orang anak dan dua cucu.
Selama merantau dia memiliki perasaan yang tidak senang. Dia merasa bersalah karena tidak bisa berbakti kepada kedua orang tuanya yang sudah meninggal. Hal itulah yang membuatnya pulang ke kampung halaman dan sejak 2011 tinggal di makam.
“Saya pulang hanya ingin mengabdi, merawat dan berdoa di makan ayah saya,” kata Waluyo, Rabu (2/6/2021).
Saat tiba dia langsung memutuskan tinggal di areal makam di bangunan milik keluarganya. Dia kemudian melaksanakan puasa selama 40 hari tanpa makan dan minum. Dia juga memiliki nazar jika sembuh dan sehat akan merawat makam orang tuanya.
“Selama puasa saya hanya berdoa, minta maaf kepada orang tua. Saya ingin berbakti dan tidak ada niatan mencari jimat atau hal-hal lain yang aneh,” katanya.
Editor: Kuntadi Kuntadi