Ini 7 Fakta Kabupaten Sleman, Penghasil Salak hingga Banyak Mal Terkenal
YOGYAKARTA, iNews.id - Ini sejumlah fakta Kabupaten Sleman. Kabupaten ini terletak di wilayah paling utara di DIY. Kabupaten ini terkenal dengan sebutan Sleman Sembada.
Di bagian barat, Sleman berbatasan dengan Kulonprogo dan Magelang Jawa Tengah. Di bagian utara berbatasan dengan Boyolali dan di bagian timur dengan kabupaten Klaten, keduanya masuk wilayah Jawa Tengah. Di bagian selatan Sleman berbatasan dengan Kota Yogyakarta, Kabupaten Bantul dan sedikit dengan Kabupaten Gunungkidul di sisi selatan bagian timur.
Nah berikut ini fakta Kabupaten Sleman yang dirangkum untuk Anda :

Kabupaten Sleman identik dengan salak. Daerah ini memang penghasil salak, khususnya salak pondoh. Di Kecamatan Turi yang berada di kaki Gunung Merapi menjadi salah satu sentra salak pondoh.
Salak pondoh dari Kecamatan Turi ini terkenal dengan kualitas super. Salak pondoh ini sangat diminati lantaran memiliki rasa yang manis dan sama sekali tidak sepet.

Gunung Merapi merupakan gunung teraktif di Indonesia. Sejak tahun 1548, gunung ini konon sudah meletus sebanyak 68 kali. Meski beberapa kali wilayah Sleman terdampak akibat aktivitas gunung ini, namun Merapi juga membawa berkah bagi warga Sleman.
Sleman menjadi daerah penghasil pasir yang terkenal. Kualitas pasir Merapi sangat bagus dan harganya mahal. Tak hanya pasir, kawasan lereng Merapi juga menjadi primadona wisatawan. Banyak objek wisata terkenal di kawasan ini.

Banyak orang menganggap jika UGM berada di wilayah Yogyakarta. Sebenarnya secara administrasi UGM terletak di Kabupaten Sleman.
UGM merupakan gabungan dari beberapa sekolah tinggi yang telah lebih dulu didirikan, di antaranya Balai Perguruan Tinggi Gadjah Mada, Sekolah Tinggi Teknik, dan Akademi Ilmu Politik yang terletak di Yogyakarta, Balai Pendidikan Ahli Hukum di Solo, serta Perguruan Tinggi Kedokteran Bagian Praklinis di Klaten yang disahkan dengan Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 1949 tentang Peraturan Penggabungan Perguruan Tinggi menjadi Universiteit.
Editor: Ainun Najib