Ini Daftar Perusahaan Asing yang Pilih Tetap Beroperasi di Rusia
                
            
                MOSKOW, iNews.id - Ternyata tak semua perusahaan asing hengkang dari Rusia usai negara itu melakukan invansi ke Ukraina. Masih banyak perusahaan asing yang ingin mempertahankan bisnisnya di negara itu.
Salah satu perusahaan yang tak mau hengkang dari Rusia adalah Uniqlo. Perusahaan itu memiliki 49 toko di Rusia.
                                    Meski mengakui akan memantau situasi, namun perusahaan asal Jepang itu tidak memiliki rencana untuk menangguhkan perdagangan.
Pendiri Fast Ratailing selaku induk usaha Uniqlo, Tadashi Yanai mengatakan, rakyat Rusia memiliki hak yang sama untuk hidup seperti manusia di seluruh dunia.
                                    "Seharusnya tidak pernah ada perang. Setiap negara harus menentangnya. (Namun) Pakaian adalah kebutuhan hidup. Rakyat Rusia memiliki hak yang sama untuk hidup seperti kita," kata dia, dikutip dari BBC, Kamis (10/3/2022).
Uniqlo tidak sendirian dalam keputusannya untuk melanjutkan operasinya di Rusia, meskipun sejumlah perusahaan hengkang dari negara itu sebagai reaksi atas invasinya ke Ukraina.
                                    Banyak perusahaan internasional yang mengandalkan pabrik produksi dan basis pelanggan di Rusia telah memilih untuk bertahan di negara itu.
Nah, berikut ini sejumlah perusahaan yang tetap menjalankan operasinya di Rusia:
Makanan dan Minuman Cepat Saji
Meskipun, raksasa makanan dan minuman McDonald's dan Coca-Cola telah mengumumkan rencana untuk menutup operasi di Rusia setelah dikritik, restoran Burger King tetap buka. Burger King akan mengalihkan keuntungannya dari 800 gerai waralaba di Rusia untuk kemanusiaan.
Produk Susu
Pembuat yoghurt terbesar di dunia, perusahaan Prancis Danone tidak akan melakukan investasi baru ke Rusia tetapi akan terus menjual susu, botol air, dan makanan bayi di negara itu. Danone memiliki 8.000 pekerja di 10 tokonya di Rusia.
"Kami memiliki tanggung jawab kepada orang-orang yang kami beri makan, para petani yang memberi kami susu, dan puluhan ribu orang yang bergantung pada kami," kata Kepala Eksekutif Danone, Antoine de Saint-Affrique.
Tembakau
Raksasa tembakau Philip Morris International adalah perusahaan asing terkemuka berdasarkan pendapatan di Rusia pada 2020. Perusahaan itu telah menangguhkan operasi di Ukraina tetapi tidak di Rusia.
Sementara Japan Tobacco, yang memiliki 37 persen pangsa pasar Rusia dan 4.500 karyawan di negara itu, juga terus beroperasi di Rusia. Begitu juga dengan British American Tobacco (BAT) yang memiliki 2.500 pekerja di 76 kantor di Rusia dan terus menjual rokok di negara tempatnya beroperasi selama lebih dari 30 tahun.
Mobil
Rusia adalah pasar terbesar kedua produsen mobil Renault dan menyumbang sekitar 12 persen dari pendapatan perusahaan, sekitar 5,5 miliar dolar AS. Pemerintah Prancis saat ini memiliki 15 persen saham di Renault. Namun perusahaan belum membuat pernyataan apa pun tentang masalah ini.
Barang Rumah Tangga
Raksasa barang konsumen Inggris-Belanda Unilever telah menangguhkan semua impor dan ekspor produk ke dalam dan ke luar Rusia, dan telah menghentikan semua investasi, media, dan iklan baru di negara tersebut.
Namun, perusahaan itu akan terus memasok makanan penting sehari-hari dan produk kebersihan yang dibuat di Rusia kepada masayarakat di negara itu. Operasi di lokasi perusahaan di Moskow, Omsk, Saint-Petersburg, Ekaterinburg dan Tula tetap buka. Unilever mempekerjakan 3.000 orang di Rusia.
Sementara Nestle, yang menghasilkan 1,7 miliar dolar AS dari penjualan di Rusia pada 2020, memiliki enam pabrik di Rusia yang membuat makanan ringan dan minuman. Perusahaan menyatakan memiliki rencana kesinambungan bisnis yang dapat diaktifkan sesuai kebutuhan.
Editor: Ainun Najib