Proses yang terjadi dalam pencalonan presiden dan wakil presiden tidak bisa lepas dari relasi keluarga, antara ketua Mahkamah Konstitusi dengan Gibran. Ini menjadi bukti konkrit empiris yang tidak bisa membantah.
Gielbran juga heran dengan berbagai macam baliho besar namun isinya kecil. Belum lagi dengan isu politik uang.
"Demokrasi kita semakin tumbang dan harapannya masih seumur jagung. Janganlah jagung ini diinjak-injak," kata dia.
Para mahasiswa bisa memahami visi misi memang sesuatu yang dikemas. Namun mereka takut mewakili anak muda hanya sebatas klaim dan anak muda menjadi obyek bukan subyek hanya untuk mencari suara.
Menurutnya, 50 persen suara pada pemilu 2024 akan ditentukan anak muda. Tidak heran isu anak muda menjadi yang paling seksi. Hal inilah yang kemudian mmeicu banyak sekali politisi yang sok muda dan sok keren.
"Lucu ndak tadi di Jogja ada baliho besar bergambar anime Naruto mengacungkan dua jarinya. Apakah sekosong itu politik kita gak ada visi gagasan di baliho itu dan saya baru tahu kalau Naruto itu timses," kata dia.
Editor: Kuntadi Kuntadi













