get app
inews
Aa Text
Read Next : Jogja Darurat Miras, Muhammadiyah Ajak Warga Cegah Peredarannya

Jaga Umat Islam Tetap Bersatu, NU-Muhammadiyah Sepakat Netral dalam Pilkada Bantul

Jumat, 13 November 2020 - 15:34:00 WIB
Jaga Umat Islam Tetap Bersatu, NU-Muhammadiyah Sepakat Netral dalam Pilkada Bantul
Ilustrasi Pilkada serentak. (Foto: iNews)

BANTUL, iNews.id – Dua organisasi keagamaan Islam terbesar di Bantul, Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU) akan bersikap netral dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Bantul. Mereka sepakat mendorong masyarakat menggunakan hak pilihnya dan menolak politik uang (money politics).

“Pilkada ini merupakan ajang pemilihan kepala daerah yang sudah dilaksanakan secara periodik berkali-kali, sehingga tidak perlu disikapi secara berlebihan,” kata Ketua PCNU Bantul, Damanhuri, Jumat (13/11/2020).

Damanhuri mengatakan, yang punya gawe pilkada adalah seluruh masyarakat Bantul. Masyarakat harus menggunakan hak pilihnya untuk memilih pemimpin yang akan membawa Bantul lebih maju. Semua warga bebas menentukan pilihan sesuai dengan hati dan dijamin kerahasiaannya.

“Paslon itu diusung partai politik, bukan diusung oleh ormas seperti NU dan Muhammadiyah,” katanya.

Sementara itu, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Bantul, Sahari mengatakan, Muhammadiyah dan NU merupakan lembaga dakwah dengan gerakan amar maruf nahi munkar. Kedua organisasi ini juga bebas dari kegiatan politik praktis. Namun mereka wajib untuk menjaga ukhuwah islamiyah, agar tidak ada perpecahan di masyarakat.

“Sebagai lembaga dakwah, kami tidak boleh berpihak secara politik hingga terkesan terpecah belah,” katanya.

Sahari mengajak kepada seluruh umat Islam di Bantul untuk terus menjalin silaturahmi. Mereka tidak perlu terprovokasi isu-isu yang dapat memecah belah umat. Dalam menggunakan hak pilihnya harus dengan hati nurani.

“Jauhi politik transaksional dan politik uang yang dapat merusak nilai-nilai demokrasi,” katanya.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bantul Saebani, meyakini antara NU dan Muhammadiyah sudah berpengalaman dalam menghadapi pilkada. MUI sengaja mempertemukan kedua ormas ini untuk menunjukkan mereka tetap rukun bersatu.

“Pilkada merupakan peristiwa politik yang harus disikapi biasa saja dan jangan sampai menimbulkan perpecahan di antara umat Islam,” katanya.

Editor: Kuntadi Kuntadi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut