Jokowi Instruksikan Pemkab Sleman Optimalkan Vaksinasi Lansia

SLEMAN, iNews.id-Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan Pemkab Sleman mengoptimalkan vaksinasi untuk kelompok lanjut usia (lansia). Hal itu disampaikan Jokowi saat memberikan pengarahan pada jajaran Forkompinda se-DIY di Kepatihan, Yogyakarta, Jumat (10/9/2021) pagi.
"Kami diminta agar mengoptimalkan vaksinasi untuk lansia. Karena kelompok usia tersebut cukup rawan terpapar virus Covid-19," ujar Bupati Sleman, Kustini, Jumat (10/9/2021).
Kustini menjelaskan presiden menyebut kasus angka kematian akibat Covid-19 paling tinggi terjadi pada kelompok lansia. Dari total pasien yang meninggal akibat virus berbahaya tersebut, sebanyak 46,6 persen di antaranya merupakan lansia.
Berangkat dari problem itu, Jokowi meminta kepala daerah untuk menyusun strategi untuk mendorong percepatan vaksinasi bagi kalangan lansia. Salah satunya dengan mengalokasikan vaksin khusus bagi lansia yang mencangkup pelaksanaan vaksinasi di fasilitas kesehatan maupun tempat lain.
"Pak Jokowi minta lansia harus dipioritaskan dalam setiap pelaksanaan vaksin. Ada jatah khusus lansia agar semakin banyak yang divaksin," katanya.
Selain vaksin, Jokowi juga menyoroti tingginya mobilitas masyarakat di Kabupaten Sleman. Untuk itu, orang nomor satu di Indonesia itu meminta ada strategi lain untuk mengatur pergerakan masyarakat agar tidak menimbulkan klaster baru.
"Tadi juga kita diminta hati-hati dengan varian baru yakni varian Mu. Mobilitas masyarakat di Sleman yang sangat tinggi harus diperhatikan agar tidak merusak capaian positif dalam minggu-minggu terakhir ini" jelasnya.
Untuk itu akan segera menyusun strategi percepatan vaksin bagi kelompok lansia. Sejauh ini, vaksinasi untuk kelompok usia di atas 60 tahun itu telah mencapai 55,1 persen untuk dosis pertama.
"Sasaran lansia di Sleman sebanyak 159.395 orang dan saat ini yang sudah vaksin dosis pertama 68.776 orang. Untuk dosis kedua baru 49.824 atau sekitar 39,8 persen. Capaian ini akan kita terus dorong agar kelompok rentan ini bisa terhindarkan dari kasus berat jika terpapar," kata Kustini.
Editor: Ainun Najib