get app
inews
Aa Text
Read Next : Bikin Konten Ugal-ugalan Bawa Celurit, 5 Pelajar SMP di Kulonprogo Ditangkap

Kasus Covid-19 di Kulonprogo Rendah tapi Kematian Tinggi, Begini Penjelasan Gugus Tugas

Selasa, 22 Maret 2022 - 18:42:00 WIB
Kasus Covid-19 di Kulonprogo Rendah tapi Kematian Tinggi, Begini Penjelasan Gugus Tugas
Kasus Covid-19 di Kulonprogo turun tetapi kasus kematian tinggi. (Foto: Ilustrasi/Ist)

KULONPROGO, iNews.idGugus Tugas Penanganan Covid-19 di Kabupaten Kulonprogo mengklaim penambahan kasus positif sudah mengalami penurunan. Hanya saja kasus kematian pasien masih tinggi. 

Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan covid-19 Kulonprogo Baning Rahayujati mengatakan, dibanding pada Maret lalu kasus positif jauh mengalami penurunan. Saat ini penambahan kasus harian masih fluktuatif namun di bawah 100 kasus per hari. Hal ini jauh dibanding awal maret yang  mencapai 200 an kasus per hari.

Baning mengatakan meski secara kasus mengalami penurunan, namun angka kematian masih tinggi. Setiap hari masih ada satu hingga dua kasus kemartrian. 

“Di Kulonprogo kasusnya sudah mulai turun, tetapi angka kematian masih tinggi,” kata Baning, pada Lokakarya Pemangku Kepentingan Pengembangan Sistem Koordinasi Kajian SOP Penanganan Kejadian Sektor Pendidikan yang dilaksanakan MDMC di Wisma Dharmais, Selasa (22/3/2022). 

Baning mengatakan, tingginya kasus ini menunjukkan kasus di masyarakat sebenarnya masih tinggi. Hanya saja masyarakat enggan ketika diminta melakukan tes swab antigen atau PCR. Padahal dalam setiap kasus, idealnya dilakukan tarcing kepada 10-14 orang yang melakukan kontak erat. Upaya tracing sebenarnya juga harus dilakukan kepada pelaku perjalanan. 

“Masyarakat masih enggan kalau harus menjalani swab antigen. Mereka berdalih tidak melakukan kontak erat dari setiap kasus,” katanya.

Kondisi ini tidak lepas juga dari keterbatasan tenaga kesehatan yang ada di puskesmas. Mereka tidak mungkin ketika harus door to door mendatangi warga. Semestinya warga yang merasakan gejala bisa langsung periksa di puskesmas. 

“Di puskesmas ada poli batuk, silahkan mengakses antigen gratis,” katanya. 

Koordinator Pengurangan Resiko Bencana Muhammadiyah Disaster Managemen Center (MDMC), Budi Santoso mengatakan, lokakarya ini untuk melihat kembali koordinasi dalam penanganan Covid-19 di sektor pendidikan. Harapannya ada kesepahaman terkait prosedur tetap dan pencegahan di lembaga pendidikan.
 
“Protap ini sangta perlu agar penyelenggaraan pembelajaran aman dari Covid-19,” katanya.   

Editor: Kuntadi Kuntadi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut