Kasus Covid-19 Melonjak, Sleman Aktifkan Selter UII

SLEMAN, iNews.id - Kasus Covid-19 di Sleman melonjak. Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sleman pun memutuskan mengaktifkan kembali selter isolasi terpusat (isoter) Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sleman, Makwan mengatakan tiga isoter, yakni Asrama Haji, Rusunawa Gemawang dan Unisa saat ini hampir penuh.
"Maka kami mengaktifkan kembali isoter UII untuk mengantisipasi peningkatan pasien isolasi," kata Makwan di Sleman, Rabu (23/2/2022).
Menurut dia, keterisian tiga isoter tersebut saat ini sudah hampir penuh dan hanya menyisakan beberapa tempat tidur saja.
"Hingga sore ini pukul 16.00 WIB Isoter Asrama Haji Sleman yang memiliki kapasitas 137 bed, telah terisi 132 pasien, Rusunawa Gemawang dari kapasitas 101 telah terisi 85 pasien dan Isoter Unisa terisi 50 pasien sehingga hanya tersisa delapan tempat tidur," katanya.
Ia mengatakan, mulai hari ini selter Isoter UII Yogyakarta yang memiliki kapasitas 65 bed mulai dioperasionalkan dan siap menampung pasien Covid-19 yang akan isolasi.
"Sore ini selter Isoter UII masih kosong, namun ada kemungkinan malam ini mulai terisi mengingat hari ini kasus konfirmasi positif Covid-19 harian di Sleman cukup tinggi di atas 900 kasus," katanya.
Kasus harian konfirmasi positif Covid-19 di Sleman dalam dua hari ini tercatat mengalami lonjakan yang cukup tinggi, yakni untuk hari ini tercatat penambahan kasus konfirmasi positif sebanyak 941 kasus, pasien sembuh 280 dan pasien meninggal dunia satu orang.
Sedangkan pada Selasa (22/2) kasus konfirmasi positif Covid-19 tercatat bertambah sebanyak 871 kasus, pasien sembuh 263 dan pasien meninggal dunia tiga orang.
Koordinator Isoter UII Yogyakarta dr Nur Aisyah Jamil mengatakan mengatakan, Iso UII menempati gedung Rusunawa di sebelah selatan gedung kampus terpadu UII di Jalan Kaliurang km 14.5, Besi, Sleman, Yogyakarta.
"Isoter UII dikelola dengan menggandeng Pemerintah Kabupaten Sleman, Rumah Sakit (RS) JIH, RS UII, serta para donatur," katanya.
Editor: Ainun Najib