Kasus Pemaksaan Jilbab, Satgas PPA Bantul: Sekolah Miliki Visi Iman dan Taqwa
Selama ini pembicaraan dari lembaga perlindungan anak, notabenenya melindungi anak tidak sekadar tentang perlindungan di dunia. Tetapi mengapa ketika ini berkaitan dengan simbol-simbol Islam, begitu cepat menyebar.
Hal ini akan berbeda ketika ada siswa yang menjadi korban pelecehan oknum guru. Kementerian tidak pernah turun tangan langsung. Namun ketika isu tentang jilbab mencuat, semua pihak turun tangan bahkan sampai Kementerian Pendidikan.
Zainul mengatakan, semestinya ada kesepakatan bersama di depan dan disampaikan ke calon siswa terkait visi dan misi sekolah ada iman dan taqwa. Siswa akan diajari sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya. Dan salah satu dalam ajaran agama Islam adalah mengenakan jilbab.
"Itu perlu pakta integritas di depan agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari," ujarnya.
Masalah yang muncul saat ini berdampak panjang dan tidak banyak dipikirkan oleh sejumlah pihak. Siswa lain di sekolah ini, dan yang menggunakan jilbab. Mereka akan dicap bersekolah di sekolah yang diskriminatif atau intolerans karena ada pemaksanaan memakai jilbab.
"Apa itu dipikir oleh orang-orang yang heboh itu. Apakah mereka tidak pernah berpikir siswa lain yang bersekolah di tempat tersebut. Padahal anak-anak yang bekerja di lingkup pada perlindungan anak kode etiknya jelas agar anak-anak jangan trauma, jangan terblow-up," ujarnya.
Sekolah memiliki tugas dan kewenangan untuk mengenalkan, mengajari, mendisiplikan anak terkait pendidikan agama anak.
Editor: Kuntadi Kuntadi