Kepesertaan Sleman dan Kulonprogo di Atas 95 Persen, BPJS Kesehatan Beri Faskes Award

Dia menjelaskan, fasilitas kesehatan harus memegang komitmen pelayanan, diantaranya melayani peserta tanpa membeda-bedakan, melayani peserta tanpa iur biaya sesuai ketentuan yang berlaku hingga pengembangan inovasi memberikan kemudahan akses melalui digitalisasi layanan.
Hal ini penting karena akan mempengaruhi kepuasan peserta dan penyelenggaraan Program JKN itu sendiri. Di mana BPJS Kesehatan telah banyak mengembangkan inovasi untuk peningkatan mutu layanan peserta. Di antaranya, pengembangan Aplikasi Mobile JKN, konsultasi online, display ketersediaan tempat tidur, jadwal
tindakan operasi hingga sistem antrean online.
"Harapannya, inovasi ini bisa diikuti oleh fasilitas kesehatan sehingga penyelenggaraan Program JKN menjadi lebih baik,” ujarnya.
Dalam kegiatan tersebut, BPJS Kesehatan Cabang Sleman berkesempatan memberikan apresiasi kepada 31 fasilitas kesehatan yang terdiri dari 18 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan 13 Fasilitas Kesehatan Rencana Tindak Lanjut (FKRTL) yang memiliki pencapaian tertinggi dalam pelayanan kepada peserta JKN.
Ke-31 fasilitas kesehatan tersebut dinilai berdasarkan kriteria tertentu. Untuk FKTP ada enam kriteria yakni rasio rujukan terbaik, Program Rujuk Balik (PRB) aktif terbaik, skrining kesehatan terbaik, Program KonsulDok terbaik, nilai Kapitasi Berbasis Kompetensi (KBK) terbaik dan inovasi terbaik FKTP.
Sedangkan untuk FKRTL terdapat empat kriteria yakni komitmen kepatuhan fasilitas kesehatan terhadap rekrutmen PRB, lomba video layanan prima 'Jangan Takut Diskriminasi Pasti Terlayani', implementasi anteran online dan rumah sakit dengan tata kelola dan kualitas klaim terbaik.
“Per Juli 2022, kami bekerja sama dengan 185 FKTP dan 35 FKRTL yang tersebar di Kabupaten Sleman dan Kabupaten Kulonprogo," ujarnya.
Editor: Ainun Najib