Keren, Kalurahan Panggungharjo Bantul Luncurkan Aplikasi Layanan Pengolahan Sampah

BANTUL, iNews.id - Kalurahan Panggungharjo, Kapanewon Sewon, Bantul melakukan pengolahan sampah secara mandiri. Mereka meluncurkan aplikasi digital Pasti Angkut untuk melengkapi sistem pengolahan sampah dengan kapasitas 30 ton per hari.  

Soft launching aplikasi Pasti Angkut ini dilakukan oleh Lurah Panggungharjo, Wahyudi Anggoro Hadi, Senin (19/9/2022). Aplikasi ini sebagai penghubung antara rumah tangga dengan instalasi pengolahan sampah.  

Baca Juga

Bank Dunia Apresiasi Penataan Kawasan Kumuh di Bantaran Sungai Gajah Wong Yogyakarta

"Tujuan kami menyelesaikan sampah selesai di desa. Aplikasi ini adalah aplikasi digital yang bisa didownload semua penghasil sampah," ujar dia, Senin (19/9/2022).

Entitas Pasti Angkut dengan Kupas atau instalasi pengolah sampah ini adalah entitas berbeda. Aplikasi Pasti Angkut bermitra dengan pengolah Kupas yang ada di Kalurahan Panggungharjo. Pasti Angkut merupakan start up sistem layanan sampah paripurna yang mengelola sampah dari hulu sampai hilir. Sistem ini akan memberikan kontribusi dalam mewujudkan lingkungan hidup yang bekelanjutan. 

Baca Juga

Hadapi Revolusi Industri 4.0, Bupati Bantul Minta Mahasiswa Kuasai Teknologi Informasi

Mereka menawarkan solusi berbasis teknologi yang memberikan pengalaman baru dalam penanganan sampah. Mulai dari pemesanan, pengangkutan, pengolahan sampai pembayaran sampah melalui satu platform.

"Kami tidak hanya memikirkan pertumbuhan perusahaan saja, tetapi bagaimana aplikasi ini menciptakan dampak ekonomi, sosial dan lingkungan secara luas dengan menciptakan peluang usaha baru dalam industri daur ulang," ujarnya.

Baca Juga

Warga Bantul Keluhkan Antrean Panjang di SPBU Pascakenaikan Harga BBM

Pasti Angkut  merupakan inovasi dalam pengelolaan sampah yang lahir dari pengalaman panjang dan cerita sukses mengelola sampah di Desa Panggungharjo sejak tahun 2013. Inovasi ini membantu menyelesaikan permasalahan sampah dari hulu sampai ke hilir. 

Selama ini layanan sampah yang disediakan oleh pemerintah maupun swasta hanya menyelesaikan pada sisi tengah, yang hanya memindahkan saja dari sumber timbulan ke TPA sampah. 
   
“Pasti Angkut hadir sebagai solusi untuk melakukan penanganan sampah secara bertanggungjawab,”ujarnya. 

Pengolahan sampah juga sudah memanfaatan teknologi yang secara efisien. Material daur ulang (plastik, kertas, kaca, logam) mereka kirimkan ke industri daur ulang. Sedangkan sampah diolah menjadi pupuk organik maupun pembudidaya maghot.

“Sisanya untuk memproduksi material plastik composite untuk bahan bangunan,” katanya.

Wahyudi menjelaskan sampah yang dihasilkan saat ini berbanding lurus dengan jumlah penduduk. Semakin banyak jumlah penduduk maka jumlah sampah yang dihasilkan juga semakin banyak, sehingga retribusipun dibebankan sesuai dengan jumlah sampah yang dihasilkan.

"Sampah komersial kami sebut rosok justru kami bayar, terus untuk sampah organik tidak ada retribusi tetapi tidak kami beli. Residu berupa pampers, plastik bungkus mi instan atau kopi itulah yang kami hitung untuk retribusi," ujarnya.

Kupas Panggungharjo mampu melayani radius 5-8 kilometer, atau hingga wilayah Yogyakarta. Mereka juga akan bekerja sama dengan daurulang.id yang akan menampung semua olahan sampah.

Editor: Kuntadi Kuntadi