get app
inews
Aa Text
Read Next : 3 Jalur Alternatif Jogja Wonosobo yang Cepat, Aman dan Nyaman untuk Liburan atau Mudik

Keren, Sensus Pertanian di Kota Jogja Tak Lagi Gunakan Kertas

Selasa, 13 Juni 2023 - 15:53:00 WIB
Keren, Sensus Pertanian di Kota Jogja Tak Lagi Gunakan Kertas
BPS Jogja tidak menggunakan kertas atau paperless saat melakukan sensus pertanian. (Foto Ilustrasi : Ist)

YOGYAKARTA, iNews.id - Pelaksanaan sensus Pertanian di Kota Jogja berbeda dengan yang dilakukan di Kabupaten lain di DIY. Selain tidak menggunakan kertas atau paperless, Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Jogja juga tidak melakukan pendataan door to door.

Kegiatan sensus di Kota Jogja sudah berjalan mulai 1 Juni 2023. Ditargetkan selesai 30 Juni 2023. Sejauh ini tidak ada kendala di lapangan. Ada pun jumlah petugas lapangan 78 orang, pengawas 14 orang dan koordinator 4 orang. 

"Relatif kecil dibandingkan kabupaten lain. Mereka juga sudah dilatih pada Mei 2023,"ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Jogja, Mainil Asni, Selasa (13/6/2023).

Mainil mengatakan karena tipikal pertanian di Kota Jogja berbeda dengan Kabupaten lain di DIY maka pelaksanaan sensus juga sedikit berbeda. Di mana pendataan langsung menggunakan gadget sehingga data langsung masuk ke sistem. "Kalau sensus pertanian di kabupaten yang masih menggunakan kertas,"ujarnya 

Dia mengatakan dengan menggunakan gadget nantinya petugas lapangan bakal langsung meng-entri apa yang mereka peroleh. Sehingga hasilnya nanti akan cepat masuk ke dalam basis data BPS.

Cara ini memang sedikit berbeda dengan wilayah lain. Karena seluruh kabupaten di Indonesia masih menggunakan paper atau kertas. Sehingga kebijakan ini merupakan terobosan baru dari BPS dalam pendataan.

Tak hanya itu, Metode lain juga dilakukan di Kota Jogja. Di mana mereka tidak lagi melakukan pendataan secara door to door ke petani. Namun menggunakan metode snow ball sehingga pelaksanaannya diperkirakan lebih cepat.

"Caranya dengan meminta informasi kepada ketua Rukun Tetangga (RT) atau pejabat kampung setempat. Oleh karenanya RT atau pejabat kampung diharapkan terbuka dan jujur,"katanya.

Namun metode snow ball dilaksanakan di Kota Jogja karena masih ada 14 RT harus tetap dilakukan dengan door to door. Alasannya karena daerah ini konsentrasi pertanian, di antaranya seperti Umbulharjo yang banyak pertaniannya.

Dia menambahkan sasaran sensus pertanian di Kota Jogja tidak hanya lahan konvensional saja. Namun termasuk urban farming seperti hidroponik, kampung sayur, dan tanaman hias dan lainnya.

"Ya Misalnya ada budidaya sayur bayam apabila dikonsumsi sendiri maka tidak dihitung. Namun jika dijual ada nilai ekonomi. Pokoknya ada unsur budidaya dan bersifat komersil," ujarnya. 

Menurutnya hasil sensus pertanian dapat digunakan untuk mendukung kebijakan strategis pemerintah, khususnya bidang pertanian. Diantaranya reformasi penyaluran subsidi pupuk.

Melalui sensus pertanian ini maka akan ada perbaikan data targeting, perbaikan tata kelola basis data pertanian, hingga pengendalian laju konversi lahan pertanian khususnya lahan sawah. Di samping memang  akan punya direktori pelaku usaha, data siapa saja petani, bisa melihat potensi pertanian.

"Melalui sensus ini juga bisa mendapatkan struktur demografinya, apakah banyak petani milenial? Termasuk indikator SDGs (indikator global)," ucapnya. 

Data Kota Jogja langsung masuk sistem namun pengolahan menunggu data dari seluruh wilayah Indonesia. Data terkumpul secara nasional akan diolah mulai bulan Agustus - Oktober. Kemudian pada November-Desember dilakukan finalisasi. "Desember angka sementara sudah ada," ucapnya. 

Editor: Ainun Najib

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut