Ketua Perindo DIY Yuni Astuti Ditunjuk Jadi Komandan KOTI Mahatidana

JAKARTA, iNews.id - Ketua DPW Perindo DIY Yuni Astuti dipercaya menjadi Komandan Komando Inti (Koti) Mahatidana Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) PP DIY. 

Dalam sejarah KOTI Mahatidana di Indonesia, sosok Yuni Astuti ini menjadi perempuan pertama yang menjabat sebagai komandan.

Baca Juga

Satu Dasawarsa UU Keistimewaan, Yuni Astuti Minta Pengentasan Kemiskinan Jadi Prioritas

Yuni Astuti bukan merupakan orang baru di MPW PP DIY, pada periode kepengurusan 2017-2022 perempuan asal Galur, Kulon Progo ini pernah menjabat sebagai Ketua Badan Pengusaha Pemuda Pancasila (BP3) MPW PP DIY.

Yuni Astuti mengatakan, dirinya mendapat amanah dari Ketua MPW PP DIY Faried Jayen Soepardjan untuk menjabat sebagai Komandan KOTI Mahatidana. 

Baca Juga

Tuan Guru Bajang Jadi Ketua Harian Nasional, Yuni Astuti: Perindo Semakin Majemuk

"Sebelum menerima amanah dari Ketua MPW PP DIY sebagai Komandan KOTI Mahatidana wilayah DIY, saya sudah dapat restu juga dari Ketua Umum PP Pak Japto dan Komandan Nasional KOTI Mahatidana Roberth Rouw," kata Yuni Astuti, Selasa 1 November 2022.

Yuni Astuti menjelaskan saat ini dirinya sedang dalam tahap melengkapi kepengurusan KOTI Mahatidana. 

"Kebetulan sepanjang sejarah KOTI Mahatidana ini belum pernah ada perempuan yang menjadi komandan. Jadi saya perempuan pertama di Indonesia yang jadi Komandan KOTI Mahatidana," sambung Yuni Astuti.

Yuni Astuti menceritakan jika antusiasme anggota PP untuk masuk ke KOTI Mahatidana sangat tinggi namun ada sejumlah kualifikasi yang harus dipenuhi untuk bergabung di kepengurusan.

"KOTI Mahatidana ini sewajarnya harus diisi oleh orang-orang pilihan. Saat ini saya sedang melakukan seleksi untuk membentuk kepengurusan. Dalam struktur kepengurusan ini ada beberapa yaitu Komandan, Wakil Komandan, Komandan dan Wakil Detasemen Markas, Asisten Bidang Operasi, Asisten Bidang Personalia dan Perencanaan, Asisten Bidang Pelatihan dan Pengembangan Potensi, Asisten Bidang Informasi dan Humas serta Unit Satgas," papar Yuni Astuti.

Editor: Kastolani Marzuki