get app
inews
Aa Text
Read Next : Aksi Solidaritas Ojol di Surabaya Memanas, Massa Lempari Polisi dan Teriak Pembunuh

Kisah Aipda Rahmat Basuki, Polisi yang Sukses Bertani dan Ternak Sapi

Selasa, 25 Oktober 2022 - 10:40:00 WIB
Kisah Aipda Rahmat Basuki, Polisi yang Sukses Bertani dan Ternak Sapi
Aipda Rahmat Basuki memberi makan sapi di kandang yang ada di belakang rumahnya. (Foto: istimewa)

KEBUMEN, iNews.id - Aipda Rahmat Basuki anggota Unit Lakalantas Satlantas Polres Kebumen, mengisi waktu luangnya dengan menggarap lahan pertanian. Berkat kerja kerasnya, dia sukses bertani dan beternak sapi.  

Terlahir dari keluarga petanu, Basuki tidak pernah melupakan usaha menggarap lahan pertanian. Bedanya, Pria kelahiran Kebumen, 24 Mei 1979 harus bisa mmebagi waktu. Kapan dia harus bertugas menjadi polisi dan menggarap lahan.  

Sejak SMP, suami dari Eva Ariyanti ini mengaku mencintai dunia pertanian. Saat teman-temannya memilih bermain, dia lebih suka ke sawah bersama kedua orang tuanya menggarap lahan.  

"Sejak SMP saya sudah mulai suka ikut orang tua turun ke sawah. Paling suka saat diajak lihat kerbau saat itu membajak sawah," katanya, Senin (24/10/2022).

Tidak hanya sekadar bermain, saat di sawah dia juga belahar berbagai hal tenang pertanian. Mulai dari cara bertani secara umum, hingga memahami jenis tanaman dan sistem  pemeliharaan tanaman. 

Menurut dia, kedua orang tuanya, Marjono (75) dan Turmi (68) warga Desa Banjurpasar, Kecamatan Buluspesantren merupakan petani tulen. Dia ingin mengangkat harkat keluarga dan mendorong dia menjadi anggota polisi.

“Melihat perjuangan orang tua mengantarkan saya menjadi polisi,  membuat saya tak malu turun ke sawah. Kedua adik saya juga polisi," ucapnya.

Setiap harinya, ayah tiga anak ini turun ke sawah. Dia menanam beberapa jenis tanaman seperti pisang, jambu, alpukat, pepaya, tomat, cabai, palawija, dan rumput pakan ternak. Meski kemampuan bertania hanya secara otodidak, namun hasil panenan cukup melimpah. Bahkan cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. 

"Hasil bertani alhamdulillah, bisa untuk membiayai anak-anak sekolah mas. Apa lagi saya ingin anak saya sekolah yang tinggi sampai jenjang universitas," harapnya.

Bertani bukan hanya tentang soal gengsi, terlebih saat ini bertani sudah didukung dengan teknologi pertanian yang semakin maju. Menjadi petani masih menjadi pilihan profesi yang menghasilkan untuk ekonomi keluarga.

"Memang tidak mudah bertani, banyak hambatan yang harus dilewati terutama cuaca ekstrem seperti saat ini,” katanya. 

Rahmat saat ini sedang mengembangkan tanam cabai dan tomat melalui media tanam polybag di rumahnya. Dia juga beternak sapi dan lele memanfaatkan lahan kosong yang ada di belakang rumahnya. 

Editor: Kuntadi Kuntadi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut