get app
inews
Aa Text
Read Next : Identitas 3 Prajurit Kopassus Korban Luka Kerusuhan Yalimo, Sempat Dikepung di Pos Maleo

Kisah Jenderal Kopassus Menyamar Jadi Sopir Sukses Bekuk Pentolan GAM di Aceh

Minggu, 30 Januari 2022 - 17:08:00 WIB
Kisah Jenderal Kopassus Menyamar Jadi Sopir Sukses Bekuk Pentolan GAM di Aceh
Sutiyoso menyamar menjadi sopir untuk menangkap pentolan GAM di Aceh. (Foto : Ist)

Sambil terus melakukan pengejaran, Sutiyoso mendapat informasi jika Hasan Tiro mengutus orang penting ke rumah seorang guru ngaji. Utusan tersebut tidak lain adalah Menteri Keuangan GAM bernama Tengku Muhammad Usman Lampoh Awe atau biasa disebut Usman. Dengan gerak cepat, Sutiyoso pun berhasil mengorek keterangan dari guru ngaji yang mengaku akan menjemput dan mengantar Usman ke rumah seseorang pengusaha di Lhokseumawe. 

Berbekal informasi tersebut, Sutiyoso langsung mengatur strategi bagaimana caranya supaya bisa mengadakan pertemuan dengan pengusaha tersebut di sebuah restoran. Keduanya, akhirnya bisa bertemu dan melakukan pembicaraan bisnis di restoran. Kala itu, Sutiyoso menyamar sebagai seorang pebisnis. Dalam pertemuan itu, Sutiyoso mampu menyakinkan pengusaha tersebut untuk menggelar pertemuan lanjutan di kediamannya di mess LNG dengan alasan situasinya lebih tenang. Tanpa rasa curiga pengusaha tersebut memenuhi permintaan Sutiyoso. 

Pada hari yang ditetapkan, pengusaha bersama sekretarisnya seorang pria akhirnya datang ke kediaman Sutiyoso. Saat pertemuan baru dimulai, Sutiyoso yang didampingi Kapten Lintang Waluyo seorang perwira intel Kodam Iskandar Muda langsung menodongkan pistol kepada pengusaha tersebut. Sutiyoso kemudian mengorek keterangan mengenai keberadaan Hasan Tiro Cs. 

Mendapat ancaman tersebut, pengusaha yang ketakutan kemudian membeberkan jika dirinya ditugaskan mengumpulkan dana untuk biaya Usman pergi ke Badan Keamanan PBB di New York, Amerika Serikat. Sementara Usman sendiri sudah berada di rumah kakaknya di Medan.

Tak ingin buruannya lepas, Sutiyoso bersama pengusaha dan sekretarisnya kemudian menyewa pesawat khusus yang langsung pergi ke Medan. Masalah kemudian muncul karena Medan bukan bagian dari Kodam Iskandar Muda tempat Sutiyoso menggelar operasi. 

Setibanya di Polonia, Medan, Sutiyoso langsung menuju Guest House Kodam Iskandar Muda dan selanjutnya bergerak ke Kodam II/Bukit Barisan. Kepada Asisten Intelijen, Sutiyoso mengaku sebagai perwira menengah pasukan Komando Sandiyudha dan memohon agar mendapat bantuan satu detasemen intelijen. Namun permohonan Sutiyoso tidak mendapat respons karena Asisten Intelijen tersebut juga ingin menangkap sendiri petinggi GAM. 

Akhirnya Sutiyoso keluar dengan tangan hampa. Sambil memutar otak, Sutiyoso akhirnya memutuskan untuk menangkap petinggi GAM itu sendirian. Dalam benaknya, Sutiyoso hanya membutuhkan dua mobil untuk menjalankan tugas operasinya tersebut. Sutiyoso akhirnya mendapatkan mobil Toyota Hardtop dari LNG Lhokseumawe dan mobil sedan dari kenalannya di Medan. Selanjutnya, Sutiyoso kembali ke Guest House Iskandar Muda menemui pengusaha tersebut. Sutiyoso kemudian membeberkan strategi yang akan dijalankannya.

Editor: Ainun Najib

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut