get app
inews
Aa Text
Read Next : Identitas 3 Prajurit Kopassus Korban Luka Kerusuhan Yalimo, Sempat Dikepung di Pos Maleo

Kisah Jenderal Kopassus Menyamar Jadi Sopir Sukses Bekuk Pentolan GAM di Aceh

Minggu, 30 Januari 2022 - 17:08:00 WIB
Kisah Jenderal Kopassus Menyamar Jadi Sopir Sukses Bekuk Pentolan GAM di Aceh
Sutiyoso menyamar menjadi sopir untuk menangkap pentolan GAM di Aceh. (Foto : Ist)

JAKARTA, iNews.id - Letjen TNI (Purn) Sutiyoso terkenal sebagai jenderal lapangan. Keberaniannya di medan tempur tak diragukan lagi. Lulusan Akmil 1968 ini kerap terlibat dalam misi berbahaya. 

Berbagai operasi tempur pernah diikutinya. Mulai dari operasi membasmi gerilyawan PGRS/Paraku di belantara Kalimantan, Operasi Timor Timur (Timtim) hingga operasi menumpas Gerakan Aceh Merdeka (GAM). 

Sutiyoso merupakan salah satu jenderal yang kenyang dengan pengalaman tempur. Salah satu aksi paling menegangkan dan penuh risiko adalah saat dirinya terlibat dalam operasi di Aceh. 

Ketika itu mantan Wadanjen Kopassus ini mendapat tugas untuk menangkap petinggi Gerakan Aceh Merdeka (GAM). 

Sutiyoso muda yang saat itu masih berpangkat Mayor mendapat misi cukup berat yakni, menangkap pucuk pimpinan GAM Hasan Tiro dan orang-orang terdekatnya. Termasuk Menteri Keuangan GAM bernama Tengku Muhammad Usman Lampoh Awe atau biasa disebut Usman. 

Dikutip dari buku bigorafinya berjudul, “Sutiyoso The Field General, Totalitas Prajurit Para Komando” awalnya nama Sutiyoso tidak masuk dalam daftar pasukan yang diberangkatkan ke Aceh. Namun menjelang tengah malam, mantan Pangdam Jaya ini mendadak mendapat perintah menggantikan Mayor Yani Mulyadi untuk tugas operasi ke Aceh. Seluruh pasukan akan diberangkatkan pada pukul 05.00 WIB.

Sebagai prajurit Baret Merah Kopassus yang pernah ditugaskan dalam Operasi Flamboyan bersama Tim Umi di Timor-Timur sekarang Timor Leste, Sutiyoso langsung menyambut dengan sigap meskipun sempat merasa kaget. Bersama pasukannya, mantan Gubernur DKI Jakarta ini kemudian melakukan Operasi Sandi Yudha dengan sandi Nanggala 27.

Setelah menjelajahi hutan demi hutan selama tiga bulan, Sutiyoso sempat frustasi karena tidak dapat mengetahui keberadaan Hasan Tiro Cs. Namun Sutiyoso tidak menyerah, mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) ini terus menelusuri Aceh yang sedemikian luas, mulai dari Aceh Barat, Aceh Tengah dan Aceh Timur, serta Pidie. Termasuk daerah Aceh lainnya.

Kerja keras Sutiyoso akhirnya membuahkan hasil. Sutiyoso mulai mengendus keberadaan Hasan Tiro dan petinggi GAM lainnya. Awalnya, Sutiyoso mendapat informasi jika juru masak Hasan Tiro kerap mengambil beras di sebuah rumah dekat hutan. Bersama pasukannya, Sutiyoso kemudian melakukan pengepungan.

Benar saja, orang yang ditunggu pun datang dan mendekati rumah tersebut. Namun, juru masak tersebut menyadari ada yang tidak beres dan mulai curiga. Dia terlihat ragu-ragu untuk masuk ke rumah tersebut untuk mengambil logistik. Saat juru masak berbalik untuk pergi, Sutiyoso langsung memerintahkan sniper untuk melumpuhkannya. Juru masak itupun akhirnya ditangkap dan diinterogasi. 

Dari mulut juru masak tersebut, Sutiyoso mendapat informasi penting terkait keberadaan Hasan Tiro Cs. Tidak mau berlama-lama, setelah tiga hari melakukan perjalanan Sutiyoso langsung melakukan penyergapan tempat persembunyian Hasan Tiro, namun upaya tersebut tidak berhasil sebab Hasan Tiro Cs telah melarikan diri. 

”Ketika kami sampai ke tempat itu keadaannya masih hangat. Mereka baru saja meninggalkan tempat itu. Paling tidak saya mendapat gambaran bahwa Hasan Tiro masih tidak jauh dari tempat itu,” kenang Sutiyoso.

Editor: Ainun Najib

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut