Kisah Kesaktian Benda Pusaka Kerajaan Mataram, Datangkan Banjir yang Tenggelamkan Lawan
Penolakan itu membuat Adipati Pragola geram. Dia mempersiapkan pasukan melintasi perbatasan dan menaklukkan semua penduduk desa di sebelah utara Pegunungan Kendeng.
Semua menyerah, kecuali Demak yang mempersenjatai diri di dalam lingkungan bentengnya. Adipati Pragola melanjutkan menghimpun pasukan menuju Mataram untuk melakukan penyerangan.
Perlu beberapa waktu bagi Adipati Pragola untuk menghimpun banyak prajurit yang disiapkan menyerang Mataram. Dia mengirimkan informasi ke Panembahan Senopati sebagai peringatan akan adanya penyerbuan ke wilayah yang dipimpin saudara sepupunya itu.
Pangeran mahkota Mataram pun bergerak menuju Prambanan. Tentara Pati menuju Kemalon setelah beristirahat melanjutkan perjalanan.
Sang Raja Mataram, Panembahan Senopati pun turun langsung ke gelanggang perang. Dia naik kuda dan sempat beristirahat di Prambanan.
Melewati tengah malam, Sang Raja melanjutkan perjalanannya. Di luar benteng pertahanan pasukan Pati di Dengkeng, pasukan Mataram berteriak-teriak.
Benda sakti canang Ki Bicak dipukul bertalu-talu. Sementara keris Kiai Culik Mandaraka berhasil mematahkan tiga batang pohon besar kelapa yang menjadi pagar benteng.
Editor: Reza Yunanto