Korban Peluru Tajam Polisi di Gunungkidul Tulang Punggung Keluarga, Dikenal Baik dan Pendiam
GUNUNGKIDUL, iNews.id - Ratusan pelayat memadati rumah Aldi Apriyanto (19) di Dusun Wuni Kalurahan Nglindur Kapanewon Girisubo, Senin (15/5/2023) siang. Ratusan rekan korban dari organisasi pencak silat PSHT juga tampak hadir untuk melayat.
Tampak pula Kapolres Gunungkidul AKBP Edy Bagus Sumantri dan Bupati Sunaryanto bersama jajarannya datang melayat. Sedari pagi, para pelayat datang silih berganti untuk memberikan rasa bela sungkawa.
Jenazah Aldi mulai diberangkatkan ke pemakaman pukul 11.00 WIB. Ratusan pelayat mengiringi keberangkatan jenazah dari rumah duka ke kompleks pemakaman dusun tersebut yang berjarak 500 meter.
Jeritan tangis keluarga korban mengiringi pemberangkatan jenazah Aldi. Bahkan ibu korban Sutarmi sempat pingsan menyangsikan anak keduanya tersebut diberangkatkan ke kompleks pemakaman.
Dukuh Wuni, David Nurvianto menuturkan korban adalah anak kedua dari 3 bersaudara pasangan Ngatiyo (56) dengan Sutarni (50). Saat ini korban tinggal bersama kedua orang tuanya dan adik satu-satunya. Sementara kakak kandung korban sudah berumah tangga.
Korban selama ini dikenal baik di lingkungan Dusun Wuni. Dia aktif berorganisasi namun dikenal sebagai pria yang pendiam. Bahkan saat awal pertunjukkan, korban masih di dalam rumah yang berjarak sekira 100 meter dari lokasi kejadian. "Dia itu baru ke panggung ketika dapat satu lagu,"tuturnya.
Ketika di pertunjukkan, korban sengaja menempatkan diri di depan panggung tepatnya di dalam area pembatas antara panggung dengan penonton atau tepat di bawah panggung. Dia menempatkan posisi di depan panggung untuk turut mengamankan jalannya pertunjukan karena yang bersangkutan anggota PSHT.
Editor: Ainun Najib