Lakukan Program Keuangan Berkelanjutan, BEI Tanam Pohon di Lereng Merapi

YOGYAKARTA, iNews.id - PT Bursa Efek Indonesia (BEI/IDX), sebagai bagian dari regulator di pasar modal Indonesia ikut berkomitmen dan berperan aktif dalam pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs). Hal ini mendasar pada Perpres No 59 tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Direktur BEI Risa E Rustam mengatakan, pihaknya telah melaksanakan inisiatif untuk mewujudkan serangkaian program keuangan berkelanjutan. Guna memperkuat program itu, secara sistematis BEI telah menyusun Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan (RAKB).
"Salah satu fokus RAKB adalah pada kinerja keberlanjutan aspek lingkungan hidup," ujar dia, senin (4/9/2022).
Untuk itulah bersamaan dengan kegiatan IDX Team Building 2022 yang merupakan rangkaian acara peringatan HUT ke-30 BEI, pihaknya melakukan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) dengan melakukan penghijauan kembali berupa penanaman 3.000 bibit pohon mahoni dan alpukat.
Penanaman pohon dilakukan di lereng Gunung Merapi, Kalurahan Hargobinangun, Pakem, Sleman, Yogyakarta. Setidaknya ada 600 bibit yang akan ditanam serentak oleh karyawan peserta IDX Team Building 2022 di lokasi tanam.
"Kegiatan tersebut diikuti oleh Direksi, Dewan Komisaris dan Karyawan Bursa Efek Indonesia dengan total sebanyak 561 peserta. dengan diikuti seremonial acara. Selebihnya bibit akan ditanam oleh karang taruna dan warga setempat,” kata Risa.
Menurut Risa, wilayah lereng Gunung Merapi terutama di bagian selatan dipilih menjadi area penghijauan karena 80 persen sumber utama mata air bersih di Yogyakarta berasal dari lereng Selatan gunung Merapi. Namun, kini sumber air bersih terancam kering akibat aktivitas penambangan pasir yang kurang terkendali.
Oleh karenanya diperlukan tindakan nyata dan segera untuk menghijaukan kembali area sumber air melalui penanaman pohon di area tersebut untuk menyelamatkan sumber air dan alam di lereng Gunung Merapi. Jika sumber air terjaga maka lingkungan dapat lestari.
Pohon yang akan ditanama berupa pohon Mahoni dan pohon Alpukat karena merupakan pohon yang berbatang keras, berumur panjang, mampu menyerap polusi udara, dan menghasilkan oksigen yang menyegarkan udara sehingga sesuai untuk dimanfaatkan sebagai pohon penghijauan.
"Kalau pohon Alpukat sangat cocok dengan kontur tanah sekitar Gunung Merapi dan memiliki akar yang berfungsi utama menyerap air," ujar dia.
Pascapenanaman, BEI berkomitmen melakukan koordinasi dengan pemerintah desa setempat dan karang taruna untuk melakukan perawatan secara berkala. Selain itu untuk memastikan bibit pohon yang ditanam tumbuh dengan baik, sehingga tujuan utama berupa penghijauan di lereng Gunung Merapi dapat terwujud dengan baik.
Editor: Kuntadi Kuntadi