SLEMAN, iNews.id – Sebanyak 13 RT di Kabupaten Sleman dilarang menggelar salat tarawih berjamaah di masjid lantaran masuk dalam zona merah dan oranye Covid-19. Rinciannya ada 10 yang masuk zona oranye dan tiga yang masuk zona merah.
RT yang masuk zona oranye ini tersebar di enam kapanewon, yakni di Kalurahan Condongcatur dan Catur Tunggal di Kapanewon Depok, Tirtomatani di Kalasan, Margorejo di Tempel dan Umbulmartan di Ngemplak. Selain itu juga di Hargobinangun, Pakem dan dua RT di Sardonoharjo, Ngaglik.
Pegawai Kantor Pajak Ditemukan Meninggal di Kamar Kos
Sedangkan tiga RT yang masuk zona merah berada di Kapanewon Pakem dan Ngaglik. Rinciannya satu di Pakem dan dua RT di Sardonoharjo, Ngaglik.
Merujuk Instruksi Bupati Nomer 07/INSTR/2021, 13 wilayah RT itu dilarang melakukan kegiatan di tempat ibadah. Termasuk, aktivitas ibadah di bulan Ramadan seperti salat tarawih berjamaah di masjid.
“Data ini berdasarkan pemetanan zonasi tanggal 5-11 April 2021,” kata kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman, Joko Hastaryo, Selasa (13/4/2021).
Tabrakan Karambol di Jogja, Kijang Seruduk 5 Motor 2 Pemotor Terluka
Joko mengatakan, di Sleman total ada 7.909 RT. Sebanyak 7.336 RT masuk zona hijau, 560 RT masuk zona kuning, 10 RT masuk zona orange dan 3 RT masuk zona merah. Untuk RT yang masuk zona hijau dan kuning, tempat ibadah boleh dibuka sehingga otomatis tidak ada larangan untuk menggelar ibadah ramadan di masjid.
Lurah Hargobinangun, Pakem. Amin Sarjito mengatakan, satu RT di wilayahnya masuk kriteria zona oranye, yakni RT 3 RW 21 Pandanpuro. Disana ada enam warga yang terkonfirmasi positif dan tersebar di tiga rumah. Untuk satu minggu ke depan, masyarakat muslim di lingkungan RT tersebut tidak diperkenankan menjalankan ibadah di masjid maupun musola.
Sebelumnya, kalurahan juga sudah menyampaikan surat edaran terkait pelaksanaan ibadah di bulan ramadan. Satgas Covid-19 padukuhan akan melakukan pengawasan intensif di zona oranye dengan mengutamakan langkah persuasif.
“Harapan kami, minggu depan tempat ibadah di zona oranye sudah boleh dibuka, karena isolasi mandirinya selesai tanggal 19 April,” katanya.
Mengantuk Saat Bermotor, Guru di Kulonprogo Tabrak Truk Berhenti
Kepala Seksi Pembinaan dan Pengawasan Satpol PP Sleman Bondan Yudho Baskoro mengatakan, patroli selama ramadan di masa pandemi difokuskan pada rumah ibadah dan tempat-tempat yang biasa dijadikan lokasi ngabuburit. Berkaca dari pengalaman tahun lalu, tidak sampai ada tempat ibadah yang ditutup karena melanggar protokol kesehatan.
“Kalau ada yang melanggar, kami beri sosialisasi dulu melalui pembinaan secara lisan. Jika sudah mengarah ke pelanggaran berat, baru diberi sanksi tegas,” ujarnya.
Editor: Kuntadi Kuntadi