Mencicipi Mi Ayam Mangkok Bakso Jalan Bantul, Rasanya Gurih Harganya Merakyat
Rabu, 12 Oktober 2022 - 09:30:00 WIB
Trisna Purwoko
Pembeli bisa memilih beberapa menu yang ditawarkan. Untuk mi ayam biasa dipatok dengan harga Rp8.000. Sedangkan untuk mi ayam mangkuk bakso dengan harga Rp20.000. Setiap harinya Siswanto bisa menjual hingga 15 kilogram atau setara 200 porsi.
“Sehari bisa 200 porsi, dengan mangkuk bakso ini rasanya gurih,” katanya.
Baca Juga
Gunungkidul Optimistis Target PAD Wisata Bisa Tercapai meski Kenaikan BBM Pengaruhi Kunjungan
Pembeli yang lain Icha, mengaku penasaran karena mi ayam mangkuk bakso ini viral di media sosial. Hal ini membuatnya tertantang untuk mencoba sehingga datang bersama teman-temannya untuk membuktikan.
“Porsinya cukup besar dan baksonya juga empuk,” ujarnya.
Editor: Kuntadi Kuntadi
Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari!
Follow
Artikel Terkait
Kalsel
10 hari lalu
Kesan Presiden Afsel Usai Santap Kuliner Khas Nusantara Sulut hingga Kalsel di Istana
Jateng
31 hari lalu
3 Kuliner Purwokerto Malam Hari, Pas Buat Nongkrong Harga Ramah di Kantong
Jabar
1 bulan lalu
Asal Usul Seblak yang Mendunia Dari Mana? Kini Dijadikan Alat Diplomasi Kuliner
Yogya
2 bulan lalu
Kecelakaan di Kulonprogo, Pemotor Tewas Terpental 10 Meter Ditabrak Minibus
Yogya
2 bulan lalu
Kecelakaan di Bantul, Minibus Terguling ke Jurang gegara Sopir Ngantuk
Yogya
2 bulan lalu
Korban Tabrak Lari di Bantul, Pengendara Sepeda Ontel Tewas
Berita Terkini
Yogya
7 jam lalu
Tenda Drag Race di Gunungkidul Roboh Diterjang Hujan dan Angin Kencang, Sejumlah Mobil Rusak
Yogya
7 jam lalu
Diterjang Hujan dan Angin Kencang, Tenda Arena Balap Mobil di Gunungkidul Porak-poranda
Yogya
1 hari lalu
Siswa MAN 3 Bantul Sabet Medali Emas FIKSI 2025 lewat Aplikasi Wukirtech
Yogya
1 hari lalu
Diwarnai 2 Kartu Merah, PSIM Yogyakarta Bantai Persik Kediri 2-1 di Super League
Yogya
2 hari lalu
8TUALLY dan PSM UGM Rilis MV Melodi Nusantara di Hari Sumpah Pemuda, Doa Musikal untuk Bangsa
Yogya
3 hari lalu
Sejarah Pasar Kembang Jogja: dari Rel Kereta, Pedagang Bunga, hingga Stigma Prostitusi Legendaris