Menikmati Es Dawet Legendaris Sonosewu Bantul, 600 Mangkuk Ludes Diburu Konsumen dalam 3 Jam

BANTUL, iNews.id - Berkunjung ke Yogyakarta jangan lupa untuk menikmati aneka sajian menu kuliner khas. Bagi anda yang hobi minum es dawet, jangan lupa untuk singgah di warung es dawet yang terletak di Jalan Sonosewu, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul.

Warung es dawet milik Slamet ini terletak di sisi timur kampus Universitas PGRI Yogyakarta (UPY). Es Dawet ini cukup legendaris, karena sudah ada sejak tahun 1975 di dalam kampung. Namun sejak 1982 sampai sekarang, Slamet berjualan di pinggir Jalan Sonosewu memanfaatkan emperan toko. 

Baca Juga

Keterlaluan, Pria Gunungkidul Tega Cabuli Tetangga yang Masih Balita

Satu mangkuk es dawet kini dibanderol Rp2.000 sehingga sangat terjangkau oleh konsumen. Satu harinya Slamet bisa menjual 500-600 mangkuk. Warung ini buka mulai pukul 10.00 WIB dan hanya buka selama tiga jam karena ludes diburu konsumen. 

Sebagian besar konsumen memilih membeli untuk dibawa pulang karena lokasinya selalu ramai. Namun tidak sedikit yang menikmati di lokasi dengan duduk di atas sebuah bangku kecil. Agar konsumen tidak terlalu lama menunggu, Slamet dibantu anak-anaknya untuk melayani pembeli.
  
“Cendol ini menggunakan sagu buatan sendiri yang dicampur santan kelapa murni dan gula jawa sebagai pemanis,” kata Slamet, Selasa (11/7/2023). 

Baca Juga

Ngeri, Ternyata Ada 9 Ternak Terpapar Antrak yang Dibrandu Warga Gunungkidul

Setiap hari, Slamet dibantu oleh istrinya membuat cendol dari bahan tujuh kilogram tepung sabu. Air santan dipilih yang masih segar sehingga membuat rasanya lebih gurih. Begitu juga dengan gula kelapanya yang dicairkan menjadikan rasanya lebih manis dan legit. 

“Tidak pernah sepi, selalu ramai. Harganya juga menyesuaikan dulu lebih murah,” katanya.   Salah seorang konsumen Mia April mengaku menjadi pelanggan es dawet ini sudah lama. Dia suka karena es dawet ini sangat menyegarkan. 

Baca Juga

Bupati Gunungkidul Enggan Tetapkan KLB Antraks: Kita Lihat Saja Nanti

“Es dawetnya ini menyegarkan, apalagi cuaca panas kaya begini,” katanya. 

Menurut dia komposisi dawet, santan dan gulanya sangat tepat. Hal inilah yang menjadikan cita rasa es dawet ini pas di lidah. Apalagi sajian dan kemasannya masih jadul. Hal ini justru menarik konsumen untuk mengunggah di media sosial.

Editor: Kuntadi Kuntadi