Menilik Mitos dan Misteri Pantai Parangtritis Yogyakarta

Selain banyaknya kepercayaan misteri dan mitos masyarakat setempat, Pantai Parangtritis juga banyak mengandung unsur sejarah serta budaya. Pantai Parangtritis disebut memiliki hubungan yang sangat erat dengan Keraton Yogyakarta.
Setiap tahunnya sering diadakan upacara-upacara ritual yang dilakukan oleh Keraton Yogyakarta di pantai ini.
Ritual sakral yang sering dilakukan oleh Keraton Yogyakarta yaitu Upacara Labuhan. Upacara ini sdah ada sejak Sri Sultan Hamengku Buwono I Bertahta, dilaksanakan pada hari dan bulan tertentu setiap tahunnya.
Tujuan dari diselenggarakannya upacara ini yaitu untuk meminta keselamatan, ketentraman, serta kesejahteraan Keraton Yogyakarta dan seluruh masyarakat Kota Yogyakarta. Banyak masyarakat setempat percaya, jika upacara sakral tersebut tidak dilakukan maka akan terjadi bencana yang luar biasa dahsyatnya.
Selain Upacara Labuhan, juga diselenggarakan tradisi larung sesajen yang dilakukan pada setiap tanggal 1 Suro atau Muharam. Tak hanya di Pantai Parangtritis, tradisi tersebut juga dilakukan diseluruh pantai selatan. Upacara ini dilakukan sebagai bentuk rasa syukur atas rezeki serta keselamatan yang diberikan oleh Sang Pencipta.
Tradisi yang sudah dilaksanakan secara turun temurun ini juga turut mengundang masyarakat sekitar untuk datang ke pantai. Sehingga setiap pada tanggal 1 Suro Pantai Parangtritis akan selalu dipenuhi oleh wisatawan. Puncaknya adalah ritual larung sesajen, yaitu menghanyutkan sesajen yang telah dibawa ke lautan seraya memanjatkan doa.
Editor: Kuntadi Kuntadi