get app
inews
Aa Text
Read Next : Polda DIY Sebut Kerugian akibat Kericuhan saat Aksi Massa Capai Rp28 Miliar

Merasa Ditelantarkan, Mahasiswa Sleman Laporkan Bapak Kandung ke Polisi

Senin, 11 Juli 2022 - 15:40:00 WIB
Merasa Ditelantarkan, Mahasiswa Sleman Laporkan Bapak Kandung ke Polisi
Korban menunjukkan bukti laporan polisi yang melaporkan bapaknya karena dirasa menelantarkannya. (Foto: istimewa)

SLEMAN, iNews.id - Merasa ditelantarkan, mahasiswa asal Sleman FDP melaporkan ayah kandungnya ke polisi. Hanya saja laporan sejak akhir 2021 ini sampai sekarang belum ada perkembangannya. 

FDP merasa ditelantarkan oleh bapak kandungnya sejak kelasa stau SMP sampai dnegan dia lulus SMK. Dia melapor dengan harapan agar ada kejelasan atas  perlakuan yang dialaminya.  

"Saya tidak pernah mendapatkan nafkah hidup dan pendidikan dari bapak," kata dia, Senin (11/7/2022).

Selama ini aset milik kedua orang tuanya dikuasai oleh bapaknya yang ada di Belitung, Ogan Kamering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan. Korban melaporkan kasus ini tertanggal 2 Desember 2021 dengan laporan tindak pidana penelantaran anak.   

Saat ini kasus tersebut ditangani oleh unit Perlindungan Perempuan dan anak Polda DIY. Namun sejauh ini kasusnya terkesan landai dan tidak ada progress yang jelas. Dia ingin penyidik menangani aduannyas ecara profesional dan proporsional.  

"Saya menduga kasusnya ini seolah landai tidak serius penanganannya," kata dia.

Korban menyampaikan kekecewaanya melalui video curahan hatinya secara terbuka kepada kapolri. Pelapor memperjuangkan hak dia sebagai anak yang sama sekali tidak pernah diberikan oleh bapaknya sejak meninggalkan daerah asalnya pada 2016.

Korban sengaja meninggalkan daerah asalnya karena adanya kekerasan psikologis yang menyebabkan trauma mendalam terhadap korban. Dengan melihat masa lalu perilaku sikap bapaknya yang arogan, kasar membuat korban semakin membulatkan tekad niatnya melaporkan ke Polda DIY. 

Korban juga siap dites secara psikologis maupun psikiater untuk memastikan laporannya benar dan tidak ada yang bohong. Sebelum membuat video korban sempat mendatangi dokter psikologi RS Polri Bhayangkara di Kramat Jati Jakarta hingga bermonsultasi di lembaga  psikologi resmi di Kemang Jaksel terkait traumatis yang dia alami.

Editor: Kuntadi Kuntadi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut