Mitos Perempatan Palbapang Bantul, Pengantin Wajib Lepaskan Ayam saat Melintas

Lokasinya pun cukup dibilang strategis, setiap detik kendaraan selalu berseliweran menuju 4 arah mata angin. Akan tetapi, dengan letaknya yang strategis itu, ternyata perempatan Palbapang sejak lama sudah menjadi momok bagi orang-orang dengan kondisi tertentu.
Hal ini lantaran mitos yang berkembang cukup besar, bahkan bukan hanya warga lokal Bantul saja melainkan hingga ke daerah pinggir Yogyakarta. Mereka percaya ada kekuatan mistis yang begitu besar yang bisa memperburuk kondisinya jika melewati perempatan Palbapang dalam kondisi sakit.
Perempatan Palbapang dipercaya memiliki penjaga ghaib yang suka iseng terkadang jahil mengganggu orang lewat, terlebih yang tidak menjaga perilaku. Menurut kepercayaan orang setempat, bagi yang sakit sebaiknya jangan melewati perempatan Palbapang. Jika nekat, maka konsekuensinya adalah kondisi akan semakin parah hingga berakibat kematian.
Untuk itu, biasanya warga sekitar lebih memilih mencari jalan alternatif meskipun akan lebih jauh. Mereka tak ingin terkena sial lantaran melanggar mitos tersebut.
Dari beberapa mitos yang berkembang, mitos yang paling terkenal adalah, pengantin diharuskan melepas ayam di perempatan Palbapang. Jika lokasi acara pernikahan mengharuskan melewati perempatan Palbapang.
Jika tidak, dipercaya pernikahan mereka akan berakhir pada hancurnya hubungan rumah tangga atau bahkan disambar musibah. Maka, sudah wajar bagi masyarakat sekitar jika melihat ayam berkeliaran atau diturunkan di perempatan Palbapang.
Bahkan tak jarang bukan hanya ayam saja yang ditinggalkan, tetapi juga sesaji dengan berbagai ubo rampe dilengkapi bunga setaman, yang biasanya diletakkan di bawah tugu perempatan. Tentu, hal ini dilakukan sebagai penolak bala.
Meski begitu, dikabarkan pula ada yang menolak mitos tersebut dan membuktikan sendiri bahwa pengantin yang melewati perempatan Palbapang tetap langgeng meski tidak melepas ayam.
Hingga kini, belum diketahui secara pasti kebenaran dari mitos tersebut, namun berdasarkan kebiasaan masyarakat Jawa pada umumnya memegang tradisi nenek moyang untuk melepas ayam sebagai ritual pernikahan.
Editor: Ainun Najib