get app
inews
Aa Text
Read Next : Kecelakaan di Bantul, Minibus Terguling ke Jurang gegara Sopir Ngantuk

Mitos Perempatan Palbapang Bantul, Pengantin Wajib Lepaskan Ayam saat Melintas

Kamis, 29 Desember 2022 - 12:07:00 WIB
Mitos Perempatan Palbapang Bantul, Pengantin Wajib Lepaskan Ayam saat Melintas
Mitos pengantin harus melempar ayam saat melintasi perempatan Palbapang, Bantul. (Foto : MPI/Yohanes Demo)

BANTUL, iNews.id- Sebagai orang Indonesia, terkhususnya di Yogyakarta tentu sudah tidak asing dengan yang namanya mitos-mitos yang beredar luas di masyarakat. Tentu, kepercayaan terhadap mitos ini akan sulit jika dipikir secara nalar dan logika. Akan tetapi, dengan adanya kepercayaan terhadap suatu peristiwa oleh masyarakat di daerah menjadi cerita unik tersendiri.

Masyarakat Bantul pastinya sudah tidak asing lagi dengan mitos legenda perempatan Palbapang. Lekat di benak masyarakat, mitos Palbapang ternyata diawali dari cerita Ki Ageng Mangir yang juga merupakan tokoh dibalik asal-usul Palbapang. Ki Ageng Mangir adalah musuh sekaligus menantu dari Panembahan Senopati, raja pertama Kerajaan Mataram.

Kala itu, Ki Ageng Mangir berjalan dari Mangir ke arah timur menuju Mataram. Sesampainya di sebuah desa, ia mendengar bisikan dari tombak sakti Kiai Baru Klinting yang memintanya untuk membatalkan perjalanan. Bila Ki Ageng Mangir tetap melanjutkan perjalanan, nyawanya akan dipal (dipastikan) melayang. 

Meskipun sudah mendapatkan peringatan tersebut, Ki Ageng Mangir tetap bersikukuh untuk melanjutkan perjalanan, namun sebelum melanjutkan perjalanan, Ki Ageng Mangir sempat menamai desa tersebut dengan nama Palbapang. 

Palbapang sendiri berasal dari kata pal atau ngepal. Di tengah perjalanan, rombongan Ki Ageng Mangir berhenti sejenak untuk beristirahat. Saat itu, Ki Ageng Mangir teringat dengan bisikan pusakanya. Dia sadar, Panembahan Senopati adalah musuhnya, akan tetapi di sisi lain ia menyadari sebagai menantu, dia harus berbakti pada sang mertua.

Suasana hati Ki Ageng Mangir seketika ngemban ngentul atau bimbang, yang konon menjadi asal-usul tempatnya berisitirahat menjadi nama Bantul. Meski bimbang, Ki Ageng Mangir memutuskan tetap melanjutkan perjalanan dan benar saja seperti apa yang dibisikkan pusakanya itu. Begitu ia bertemu Panembahan Senopati, saat bersimpuh menyembah kepalanya dibenturkan ke kursi singgasana oleh sang mertua hingga tewas.

Sama seperti namanya, perempatan Palbapang berada di Kalurahan Palbapang, Kapanewon Bantul. Berjarak sekitar 16 Km dari pusat kota Yogyakarta, Perempatan Palbapang terhitung masih satu garis lurus dengan jalan Bantul yang menghubungkan dengan Kota Yogyakarta.

Editor: Ainun Najib

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut